kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.965.000   -1.000   -0,05%
  • USD/IDR 16.609   159,00   0,95%
  • IDX 6.777   27,79   0,41%
  • KOMPAS100 980   6,94   0,71%
  • LQ45 763   5,46   0,72%
  • ISSI 215   1,08   0,50%
  • IDX30 396   2,88   0,73%
  • IDXHIDIV20 472   1,29   0,27%
  • IDX80 111   0,78   0,70%
  • IDXV30 115   0,65   0,57%
  • IDXQ30 130   0,95   0,74%

Australia kembali memasok sapi bakalan ke Indonesia


Jumat, 05 Agustus 2011 / 09:16 WIB
Australia kembali memasok sapi bakalan ke Indonesia
ILUSTRASI. Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia. ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari/nz


Reporter: Bernadette Christina Munthe | Editor: Edy Can

SUKABUMI. Pengusaha penggemukan sapi boleh berlega hati. Pasalnya, mulai pertengahan bulan ini, sapi bakalan dari Australia akan mulai masuk Indonesia lagi.

Johny Liano, Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Daging dan Feedlot Indonesia mengatakan, untuk tahap pertama, jumlah sapi yang akan masuk baru 13.000 ekor saja. Sesuai dengan surat persetujuan pemasukan (SPP) yang dikeluarkan Kementerian Pertanian (Kemtan), kuota impor sapi bakalan di kuartal III-2011 ini 120.000 ekor.

Johny menjelaskan, 13.000 ekor sapi bakalan ini akan masuk ke dua penggemukan atau feedloter yang sudah diaudit dan telah memenuhi persyaratan animal welfare. Kedua feedloter itu adalah PT Elders Indonesia akan menerima 3.000 ekor dan PT Great Giant Livestock 10.000 ekor.

Sejauh ini, audit sedang berjalan, yang sudah selesai baru dua itu. "Tetapi nanti sebelum Idul Fitri diperkirakan yang lain akan menyusul karena sudah selesai diaudit," kata Johny di sela kunjungan Menteri Pertanian Suswono ke feedloter PT Kariyana Gita Utama, Sukabumi, Kamis (4/8).

Jumlah impor sapi bakalan tersebut tentu akan bertambah dalam bulan-bulan mendatang ini. Bahkan, Menteri Pertanian Suswono meminta para importir sapi bakalan untuk merealisasikan kuota impor sapi mereka sesuai SPP Agustus-September ini. Suswono mengingatkan bahwa

Kementerian Pertanian akan mencabut SPP pengusaha yang tidak merealisasikan kuota impornya. Langkah ini dilakukan agar tidak terjadi praktik jual beli SPP.

Sekadar mengingatkan, Pemerintah Australia menghentikan pasokan sapi hidup ke Indonesia Juli kemarin karena kekecewaan mereka terhadap perlakukan sapi di rumah-rumah potong di Indonesia. Penghentian ekspor itu sendiri juga berdampak positif terhadap peternakan sapi lokal.

Ambil contoh, PT Kariyana Gita Utama saat ini memenuhi sebagian besar kebutuhan sapi bakalan dari peternak lokal. Ini berbeda dengan sebelumnya yang banyak dari impor.

Di sisi lain, penghentian impor tersebut sempat membuat harga sapi bakalan di Australia melorot hingga 30% karena lantas terjadi kelebihan pasok. Johny bilang, sebelum penghentian, ekspor tersebut, importir Indonesia biasa membeli sapi bakalan Australia seharga US$ 2,7-US$ 2,9 per kg. Namun bulan lalu, harga tersebut sempat jatuh hingga US$ 1,9 per kg.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM) Negotiation Mastery

[X]
×