Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Industri kendaraan listrik alias Electric Vehicle (EV) terus berkembang di Indonesia. Salah satu peluang bisnis yang terbuka dari perkembangan EV adalah penjualan kendaraan bekas, terutama pada produk mobil listrik.
Salah satu perusahaan yang melirik prospek bisnis mobil EV bekas adalah PT Autopedia Sukses Lestari Tbk (ASLC). Presiden Direktur ASLC Jany Candra melihat penjualan mobil EV bekas sebagai salah satu peluang pertumbuhan bisnis ke depan, untuk melengkapi penjualan mobil konvensional bekas yang prospeknya masih terus tumbuh.
"Penjualan EV melalui Autopedia sudah ada walaupun volumenya masih kecil, karena supply masih sedikit. Prospek ke depan akan terus meningkat sejalan dengan semakin besar populasi dan persentasi penjualan mobil EV di Indonesia," kata Jany saat dihubungi Kontan.co.id, Jumat (13/6).
Baca Juga: Mobil Listrik Bekas Masih Sulit Terjual di Indonesia, Apa Sebabnya?
Sejauh ini, penjualan mobil EV bekas masih terbatas di area Jakarta. Jany pun mengungkapkan bahwa saat ini permintaan terhadap mobil listrik bekas masih tergolong rendah.
Faktor utamanya adalah nilai jual kembali (resale value) yang masih rendah, serta ketersediaan infrastruktur seperti stasiun pengisian daya dan kebutuhan instalasi listrik yang memadai di rumah.
"Hal ini membuat konsumen cenderung berpikir dua kali sebelum membeli mobil listrik bekas," imbuh Jany.
Hal senada disampaikan oleh PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk (MPMX). General Manager Corporate Communications & Sustainability MPMX Natalia Lusnita mengungkapkan saat ini MPM Group melalui AUKSI sudah melelang mobil EV bekas meskipun jumlahnya masih sangat terbatas.
Baca Juga: Ekspansi Mobil Listrik Memacu Bisnis Ban
"Belum banyak yang menjual atau menitipkan penjualan mobil listriknya melalui balai lelang, dan selain itu cukup sulit menjual EV bekas dalam tempo yang cepat layaknya mobil ICE (Internal Combustion Engine)," kata Natalia.
MPM Group melihat sejauh ini pangsa pasar EV bekas masih belum solid, sehingga harga nilai jual kembali berada di bawah kendaraan konvensional dengan usia serupa. Meski begitu, MPM Group tetap melirik prospek pertumbuhan bisnis penjualan mobil EV bekas.
"Dengan semakin berkembangnya ekosistem kendaraan listrik dan dukungan pemerintah, tren adopsi EV termasuk di pasar mobil bekas, tidak menutup kemungkinan pasarnya dapat meningkat dalam beberapa tahun ke depan," tandas Natalia.
Selanjutnya: AAJI Nilai Adanya SEOJK Produk Asuransi Kesehatan Bisa Menekan Potensi Fraud
Menarik Dibaca: 5 Manfaat Vitamin C untuk Rambut, Cegah Uban hingga Rambut Rontok!
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News