Reporter: Herlina KD | Editor: Djumyati P.
JAKARTA. Ribut-ribut masalah impor daging sapi dalam beberapa hari terakhir ini ternyata membuat harga daging ayam merangkak naik. Kenaikannya pun lumayan tinggi. Berdasarkan data Pusat Informasi Pasar (Pinsar) Unggas, di tingkat peternak, harga daging ayam broiler ukuran 1,4 kg - 1,6 kg pada Senin (27/6) sudah mencapai Rp 16.100 per kg. Padahal, pada awal Juni lalu, harga daging ayam dengan ukuran yang sama masih sebesar Rp 12.200 per kg. Artinya dalam satu bulan ini harga daging ayam sudah naik sekitar 32%.
Ketua Umum Pinsar Unggas Hartono mengungkapkan, sebenarnya saat ini harga daging ayam tidak terlalu melonjak tinggi. "Harga daging ayam justru baru beranjak ke kisaran normal setelah kemarin sempat anjlok karena ada perang harga di antara peternak besar," ujarnya kepada KONTAN Senin (27/6).
Menurut Hartono, sebenarnya awal bulan lalu para peternak sempat merugi karena harga jual daging ayam melorot di bawah harga pokok produksi (HPP). Kenaikan harga bahan baku pakan ternak sudah membuat HPP daging ayam ikut melambung. Sebelum harga pakan naik pertengahan tahun lalu, HPP ayam ukuran 1,4 kg - 1,6 kg sebesar Rp 12.700 per kg. "Sekarang HPP ayam ukuran ini sudah mencapai Rp 14.800 per kg," katanya. Artinya, harga daging ayam di tingkat peternak melorot hingga Rp 12.000 per kg, maka peternak menderita kerugian.
Meski kenaikan harga daging ayam masih dalam kisaran normal, namun Hartono mengaku kenaikan harga daging ayam kali ini juga terdongkrak akibat adanya peningkatan permintaan di pasaran. "Ada sedikit kenaikan permintaan akibat beralihnya konsumsi dari daging sapi ke daging ayam," jelasnya.
Asal tahu saja, akibat penghentian sementara impor sapi bakalan dari Australia pasokan daging sapi sedikit berkurang. Alhasil, ada pengalihan permintaan dari daging sapi ke daging ayam. Pengalihan permintaan ini terutama berasal dari kelas menengah ke bawah. Hartono memperkirakan kenaikan permintaan daging ayam sebagai pengganti daging sapi ini sekitar 20%.
Gunaryo, Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan mengakui harga daging ayam di pasaran secara nasional naik dari Rp 23.480 per kg pada Mei lalu menjadi Rp 24.000 per kg. Bahkan dalam beberapa hari ini rata-rata harga daging ayam nasional sudah mencapai Rp 25.000 per kg.
Tapi ia bilang kondisi kenaikan harga daging ayam ini sebenarnya juga terjadi pada tahun lalu. Gunaryo menjelaskan pada Juli 2010 lalu harga daging ayam naik menjadi Rp 25.595 per kg, dari bulan sebelumnya yang sebesar Rp 23.226 per kg. "Puncak kenaikan ada di September 2010 sebesar Rp 27.315 per kg dan akan berangsur turun hingga Maret 2011," katanya kepada KONTAN.
Melihat siklus harga ini, Gunaryo yakin kenaikan harga daging ayam saat ini tidak sebesar tahun lalu. "Kenaikan harga ini bukan dipicu oleh kenaikan permintaan menjelang puasa dan Lebaran, tapi lebih pada berkurangnya produksi," jelasnya.
Meski saat ini permintaan belum naik signifikan, tapi Hartono masih yakin ke depan harga daging ayam akan terus meningkat seiring naiknya permintaan. Bahkan, ia memperkirakan harga daging ayam akan melonjak ke level Rp 30.000 per kg menjelang puasa dan Lebaran nanti.
Bahkan, Hartono bilang karena kenaikan harga pakan ternak, bisa jadi kenaikan harga daging ayam akibat naiknya permintaan menjelang puasa dan Lebaran meningkat sekitar 5%. Jadi "Jika pada musim puasa dan Lebaran sebelumnya harga daging ayam naik sekitar 10% - 15%, tahun ini kemungkinan kenaikan harganya bisa sekitar 15% - 20%," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News