Reporter: Maria Elga Ratri | Editor: Fitri Arifenie
JAKARTA. Ribut-ribut soal peredaran ayam Ling Nan dari China di pasar ritel terjawab sudah. Masyarakat tak perlu resah untuk makan ayam Ling Nan. Badan Karantina Pertanian, Kementrian Pertanian (Kemtan) menyatakan, selama kurun waktu 2010 sampai 2013, tidak ada ayam negara yang berpenduduk 1,4 miliar tersebut masuk ke Indonesia.
Banun Harpini, Kepala Badan Karantina Pertanian mengatakan, ayam Ling Nan yang diedarkan oleh PT Barstow Indosukses adalah murni dari hasil budidaya sendiri. "Dari hasil penyelidikan, ayam Ling Nan tersebut dikembangkan di wilayah Bogor, Jawa Barat," kata Banun, Rabu (3/7).
Menurut Banun, ayam Ling Nan berasal dari kerjasama Balai Latihan Pegawai Pertanian (BLPP) dengan Belanda pada tahun 2000.
Ayam Ling Nan juga sudah dibibitkan lebih dari 10 generasi. Bibit ayam Ling Nan berbentuk day old chicken (DOC), kata Banun, berasal dari Indonesia dengan hasil pengembangbiakan dan dipanen tiap 2,5 sampai 3 bulan sekali. "Bibit ayam Ling Nan adalah campuran bibit yang dimurnikan, bukan merupakan hasil importansi atau pengiriman daerah lain," kata Banun.
Kata Banun, Ayam Ling Nan yang beredar di masyarakat merupakan hasil seleksi dan persilangan sendiri.Saat ini, PT Barstow Indosukses tidak lagi menjual bibit ayam keluar. Bibit ayam tersebut hanya digunakan untuk budidaya sendiri dan sudah memiliki kontrak dengan ritel modern. "Pemilik bibit pun mengakui tidak ada impor ayam Ling Nan," kata Banun.
Merujuk ke data Badan Karantina, sepanjang 2010, impor bibit ayam atau DOC berasal dari Australia, Belanda, Inggris, Singapura, Filipina dan Amerika Serikat melalui bandar udara Soekarno Hatta. Pada 2011, terdapat 64 kali impor DOC dengan jumlah 831.691 ekor.
Pada 2011 terjadi 329 kali impor DOC dengan jumlah 1,37 juta ekor berasal dari Australia, Jerman, Malaysia, Inggris, Belanda, Singapura, Filipina dan Amerika Serikat.
Pada tahun berikutnya, terjadi 213 kali impor DOC dengan jumlah volume mencapai 876.915 ekor. Asal negara impor DOC ini Australia, Inggris, Belanda, Filipina, Parancis dan Amerika Serikat. "Dari laporan importansi DOC tidak ada importansi DOC dari China," kata dia.
Selain itu, importansi telur tetas pada 2012 sampai 2013 tidak ada yang berasal dari China. Impor telur tetas berasal dari Malaysia, Belanda, Prancis, Inggris, Hong Kong, Singapura dan Taiwan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News