Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Rizki Caturini
JAKARTA. PT Ayana Land International akan melantai di pasar modal dengan mengincar dana segar sekitar Rp 306 miliar-Rp 315 miliar. Dana tersebut akan digunakan perusahaan properti ini untuk melakukan pengembangan usaha, pengembangan proyek dan untuk menambah posisi lahan cadangan.
Ayana Land berencana membangun proyek apartemen di Bintaro bertajuk The Ayana di atas lahan seluas 11.154 meter persegi (m2). Di sana akan dikembangkan tiga tower apartemen yang akan menyasar pasar segmen menengah.
Tower pertama rencananya akan mulai diluncurkan akhir tahun ini dan dua tower berikutnya akan diluncurkan tahun 2018. "Apartemen ini akan dibangun secara bertahap. Tapi jumlah unitnya belum bisa disampaikan," kata Erwin Kusnadi, Direktur Utama Ayana Land di Jakarta, Kamis (20/7).
Kemudian, perusahaan yang akan melantai di papan pengembangan Bursa Efek Indonesia (BEI) ini berencana membangun kota mandiri di kawasan Parung Panjang bertajuk Ayana Village. Saat ini Ayana Land sudah menguasai lahan seluas 90 hektare (ha) di sana dan perusahaan masih akan terus melakukan penambahan lahan di lokasi tersebut. "Kami masih melakukan pengembangan konsep saat ini," kata Erwin.
Sekitar 75% dari dana yang diperoleh Ayana Land dari aksi IPO akan digunakan untuk mengembangkan The Ayana dan menambah posisi lahan di Ayana Village. Saat ini Ayana Land baru memiliki satu aset properti yang sudah beroperasi yakni Greenhost Boutique Hotel di Yogyakarta dengan kapasitas 96 kamar.
Namun di samping itu, perusahaan juga sedang mengembangkan dua proyek recurring income di Solo dan Yogyakarta.
Ayana Land sedang membangun proyek Villa bertajuk Ayom Village di Solo sebanyak 21 unit di atas lahan 6.000 m2. Pembangunan proyek ini sudah dimulai sejak tahun 2016 dan ditargetkan bakal rampung akhir tahun ini.
Sementara satu lagi, Ayana Land tengah membangun hotel dengan nama Bale Ningrat di Yogykarta di atas lahan seluas 3.800 m2. Hotel ini akan dibangun sebanyak 100 kamar.
Erwin menambahkan, ke depan, pihaknya akan fokus mengembangkan proyek properti di lokasi-lokasi yang strategis dengan mengusung konsep yang berbeda-beda setiap proyeknya.
Tahun lalu, Ayana Land baru membukukan pendapatan sebesar Rp 500 juta dari pengoperasian Greenhost Boutique Hotel. Sedangkan tahun ini perusahaan itu menargetkan pendapatan Rp 23,04 miliar. "Ini karena okupansi hotel kami sudah bisa mencapai 80% " ujar Erwin.
Namun dari sisi bottom line, perusahaan memperkirakan masih akan mengalami rugi sebesar Rp 8,5 miliar lantaran masih melakukan konstruksi beberapa proyek.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News