Reporter: Agung Hidayat | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Vendor ponsel pintar (smartphone) Xiaomi Indonesia menyatakan wabah virus Corona tak memberikan dampak langsung bagi penjualannya. Merek ponsel asal negeri tirai bambu tersebut mengatakan bahwa lini bisnisnya baik secara global maupun domestik Indonesia masih stabil.
"Hal ini dikarenakan mitra pabrik kami di China tidak hanya terkonsentrasi di satu wilayah, tetapi berlokasi di berbagai provinsi," ujar Stephanie Sicilia, Head of PR Xiaomi Indonesia kepada KONTAN, Kamis (27/2).
Baca Juga: Xiaomi kasih potongan harga ponsel Rp 3 juta ke bawah sampai 28 Februari
Selain itu, pihaknya terus berkoordinasi dengan para distributor untuk memastikan alur distribusi dan jumlah pasokan produk tetap stabil.
Mengutip riset International Data Corporation (IDC), jumlah pengapalan ponsel pintar di China mengalami 15,6% quarter on quarter (qoq) pada kuartal keempat tahun lalu. Penjualan Xiaomi juga menurun 12,1% qoq menjadi 8 juta unit.
Meski demikian, Stephanie optimistis penjualan Xiaomi di Indonesia tetap positif di tengah pasar yang menantang. Hal tersebut dikarenakan Xiaomi membidik segmen pasar gawai dengan harga terjangkau.
Baca Juga: Ponsel gaming iQoo 3 53 resmi diluncurkan, seperti apa spesifikasinya?
Menurut Xiaomi, segmen produk entry level, medium dan flagship punya pertumbuhan yang baik. Adapun untuk kuartal-III tahun lalu, mengutip riset IDC, Xiaomi mengenggam pangsa pasar 12,5% untuk ponsel pintar di Indonesia.
Menurut Stephanie, momen lebaran di semester-I tahun ini menjadi peluang positif bagi Xiaomi Indonesia untuk mengerek penjualannya. Untuk itu perusahaan masih akan menambah varian dan produk ponsel pintar baru di tahun ini.
Baca Juga: Promo Xiaomi harga Redmi 7A jadi Rp 1.149.000, tinggal 3 hari!
Selain itu, tak hanya berkutat di ponsel pintar saja, Xiaomi juga berencana memperkuat pengembangan produk-produk berbasis Internet of Things (IoT) seperti smart home appliances, smart audio devices, dan perangkat pintar lainnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
