kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bakal dapat insentif PPnBM, begini tanggapan perusahaan otomotif


Rabu, 26 Desember 2018 / 17:09 WIB
Bakal dapat insentif PPnBM, begini tanggapan perusahaan otomotif
ILUSTRASI. Audi e-tron 5S Quattro


Reporter: Lita Febriani | Editor: Azis Husaini

KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Agen Pemegang Merek (APM) sambut positif rancangan Kementerian Perindustrian mengenai kebijakan pemberian insentif fiskal. Rencana pemberian insentif fiskal seperti harmonisasi tarif dan revisi besaran Pajak Penjualan Atas Barang Mewah (PPnBM) diberikan untuk menggairahkan industri otomotif.

Head of Marketing & Public Relation Departement PT Garuda Mataram Motor (APM Audi) Herry Noverino menuturkan belum bisa banyak berkomentar mengenai kebijakan tersebut. "Jadi sementara belum bisa kami tanggapi. Tetapi niat atau rencana tersebut kami sambut dengan baik," jelas Herry saat dihubungi Kontan.co.id, Rabu (26/12).

Herry berharap bahwa upaya pemerintah untuk menggairahkan iklim industri otomotif dapat terealisasi. Ia juga berharap prospek industri otomotif akan lebih cerah di tahun-tahun depan.

Marketing & After Sales Service Director PT Honda Prospect Motor (HPM) Jonfis Fandy mengatakan bahwa pihaknya masih akan mempelajari rancangan kebijakan tersebut. "Kelihatannya insetif tersebut cukup menarik untuk membuat mobil lebih hemat bahan bakar dan ramah lingkungan," jelas Jonfis kepada Kontan.co.id.

Jonfis menilai rancangan kebijakan terbaru dari Kementerian Perindustrian bisa memacu produksi mobil berteknologi tinggi seperti kendaraan bertenaga listrik (electric vehicle) atau kendaraan berjenis hybrid.

Sambutan positif mengenai rancangan kebijakan pemberian insentif fiskal juga disambut positif oleh Executive General Manager PT Toyota Astra Motor Fransiscus Soerjopranoto. "Toyota sebagai pelaku industri pastinya menyambut baik inisiatif pemerintah untuk menggairahkan industri otomotif di Indonesia ini," terang Fransiscus kepada Kontan.co.id, Rabu (26/12).

Poin rancangan usulan PPnBM ialah kendaraan dilihat dari tingkat emisi CO2 yang dihasilkan (gr/km). Pembagian jenis kendaraan tidak lagi membedakan antara sedan, 4x2 dan 4x4.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×