kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bakal segera berlaku, begini cara melakukan transaksi tol nirsentuh berbasis MLFF


Minggu, 31 Januari 2021 / 19:22 WIB
Bakal segera berlaku, begini cara melakukan transaksi tol nirsentuh berbasis MLFF
ILUSTRASI. Arus kendaraan terpantau padat di ruas jalan tol Jakarta Outer Ring Road (JORR) Seksi E1 (Taman Mini-Cikunir), Bekasi, Rabu (26/9). KONTAN/Cheppy A. Muchlis


Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indonesia sebentar lagi akan menggunakan sistem transaksi tol non tunai nirsentuh berbasis Multilane Free Flow (MLFF) berteknologi GNSS (Global Navigation Satelite System) dari Roatex, Ltd, Hungaria.

MLFF sendiri merupakan transaksi pembayaran jalan tol dengan teknologi nirsentuh yang memungkinkan kendaraan tidak perlu berhenti ketika membayar tarif di gerbang tol. Solusi teknologi yang akan diterapkan berbasis GNSS (Global Navigation Satelite System) yang merupakan teknologi paling mutakhir dalam sistem transaksi nontunai nirsentuh berbasis MLFF.

Chief Operating Officer (COO) Roatex, Andras Szabo mengungkapkan bahwa kendaraan nantinya tak perlu lagi berhenti melakukan tap alias bisa membayar tol tanpa setop. Karena sistem pembayaran di tol akan menggunakan sistem transaksi tol non tunai nirsentuh berbasis MLFF berteknologi GNSS.

Baca Juga: Didukung SWF, begini rekomendasi saham konstruksi

Teknologi ini sangat terbuka bagi pengembangan untuk pelayanan jalan berbayar lainnya, seperti ERP (Electronic Road Payment), trafik manajemen berbasis data induk (Big Data), dynamic pricing, parking, dan lain-lain sesuai perkembangan kebutuhannya.

"Singkatnya, setiap kendaraan yang lewat tol akan langsung terdeteksi oleh teknologi itu dan otomatis saldo e-wallet pengendara akan dipotong oleh sistem tersebut," kata Andras di Jakarta, Sabtu (30/1).

Pada saatnya nanti, setiap kendaraan atau pengguna jalan tol akan diperkenalkan dengan perangkat e-Obu (aplikasi smartphone), atau onboard unit (OBU) atau tiket perjalanan (road ticket) bagi yang hanya sekali jalan. Syarat utamanya, pengguna harus menginstall aplikasi OBUdi smartphone masing-masing. Nanti diwajibkan untuk melakukan register di e-OBU.

Setelah teregistrasi, e-OBU pengguna akan tersambung dengan sistem pusat dari operator. Nantinya, pembayaran langsung lewat aplikasi tersebut. Rencananya, implementasi sistem tersebut dilakukan dengan beberapa alternatif. Salah satunya dengan menggunakan financial technology (fintech) dalam negeri seperti LinkAja, GoPay, dan OVO, kredit dan debit.

Baca Juga: Roatex targetkan konstruksi sistem transaksi MLFF akan dimulai pada pertengahan 2021

Model pertama ini berlaku untuk pengguna yang hanya sesekali menggunakan tol. Sementara untuk kendaraan seperti taksi yang masuk tol berulang kali, mereka bisa memasang alat OBU yang sekarang banyak di pasaran.

"Setelah itu, pengemudi taksi menghubungi OBU di mobil mereka dengan sistem di operator. Sama seperti yang pertama, transaksi pun akan langsung dilakukan lewat alat tersebut," katanya.

Kendati demikian, pengguna tetap bisa masuk jalan tol ini bila tak ingin menginstal e-OBU, ataupun memasang alat OBU. Seperti untuk jenis pengguna yang  dari luar Jawa yang kadang hanya satu kali saja masuk tol, mereka bisa membeli saldo elektronik di toko ritel seperti Indomaret dan Alfamart. "Di sana, mereka membayar lebih dulu tiket tol yang ingin mereka lewati dan mencantumkan nomor polisi kendaraannya," jelas Andras.

Saat memasuki tol, sistem akan merekam nomor polisi dari kendaraan tersebut. Sehingga, pengguna bisa bebas melaju ke tujuan mereka. Jadi tidak perlu OBU, atau download e-OBU.

Andras menjelaskan simulasinya, pertama, setiap pengendara akan diberi pilihan ingin membayar dengan perangkap apa. Ada 3 pilihan perangkat di antaranya perangkat smartphone melalui aplikasi e-Obu, perangkat OBU yang dipasang di kendaraan masing-masing, atau menggunakan yang manual dengan membeli tiket perjalanan (road ticket) sebelum masuk tol.

Bila memilih menggunakan perangkat smartphone untuk bayar tol tanpa setop, pengendara perlu mengunduh aplikasi e-Obu yang tersedia di Play Store atau App Store, lalu mengisi data diri mulai dari nama, nomor HP, alamat e-mail, e-wallet yang akan digunakan. Setelah itu, akan muncul konfirmasi persetujuan registrasi tersebut.

Baca Juga: Soal transaksi MLFF, Jasa Marga (JSMR) ajukan syarat ke Roatex Hongaria

Setelah mendapat persetujuan, pengendara bisa memilih menu 'Car Registration' dan mengisi data kendaraan seperti nomor plat kendaraan, kategori tol (nomor gardan), tipe mobil, lalu mengunggah foto mobil (foto pelat nomor depan dan belakang, serta foto bentuk kendaraan yang dimiliki), hingga foto dokumen STNK kendaraan. Setelah itu, pilih menu 'Payment Details'.

Lalu, pilih e-wallet yang digunakan. Bila tidak punya e-wallet pengendara bisa memilih e-wallet yang ingin digunakan ke depan, setelah itu maka Anda siap melewati tol dengan mulus tanpa harus berhenti buat tap dulu. Saldo e-wallet Anda akan otomatis dipotong ketika melewati tol. Bila, saldo e-wallet kosong atau tak mencukupi tarif yang ditentukan, maka akan dikenai penalti yang besarannya kini masih digodok pihak Roatex bersama pemerintah.

Bila memilih menggunakan OBU, pengendara tidak perlu melakukan registrasi tadi. Cukup memasang OBU saja di kendaraan dan otomatis saldo akan terpotong dan kena penalti bila saldo tak mencukupi.

Sedangkan, bila menggunakan ticket road, nanti sebelum memasuki tol, pengendara harus membeli tiket tersebut di tempat-tempat seperti SPBU dan lain sebagainya. Namun, untuk tempat pembelian tiket ini juga masih digodok oleh pihak Roatex.

Chief Representative Roatex Ltd Zrt Musfihin Dahlan memastikan, nantinya akan ada sosialisasi yang akan dilakukan mulai pertengahan tahun 2021 ini. Roatex pun akan memberi rekomendasi OBU dan e-OBU yang bisa digunakan para pengguna untuk lewat di tol nirsentuh ini.

Baca Juga: Tarif Jalan Tol Bogor Outer Ring Road ( BORR) resmi naik hari ini, berikut daftarnya

"Selain itu nantinya akan ada customer care. Untuk yang tidak mendaftar akan di arahkan untuk memakai road ticket, jadi mereka datang ke pom bensin kita pasang mesin di pom bensin, nanti dia isi akan melakukan perjalanan kemana nanti keluar tiketnya. Dari tiket itu dia sistem mencatat. Waktu dia lewat tol sudah tercatat di sistemnya. Jadi tidak usah memasang perangkat di kendaraan tersebut," jelas Musfihin.

Musfihin mengatakan, bila saldonya kosong nanti akan dikenakan penalti. Untuk jenis penaltinya dia menyebut masih digodok oleh Kementerian PUPR.

Menurutnya, solusi ini selain memudahkan pengguna jalan karena melalui jalan tol tanpa hambatan juga dapat meningkatkan efisiensi dan pendapatan tol, serta mengurangi tingkat kemacetan pada jam-jam padat.

Selanjutnya: Terkait penerapan sistem MLFF, Astra Infra masih menunggu arahan kementerian PUPR

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×