kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.965.000   -1.000   -0,05%
  • USD/IDR 16.677   123,00   0,73%
  • IDX 6.778   29,25   0,43%
  • KOMPAS100 980   6,32   0,65%
  • LQ45 761   4,02   0,53%
  • ISSI 216   1,39   0,65%
  • IDX30 395   2,07   0,53%
  • IDXHIDIV20 471   0,48   0,10%
  • IDX80 111   0,63   0,57%
  • IDXV30 115   0,41   0,36%
  • IDXQ30 129   0,80   0,62%

Bakrie Telecom Ramaikan Persaingan SLI


Kamis, 16 April 2009 / 11:10 WIB


Sumber: KONTAN | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Kehadiran PT Bakrie Telecom Tbk (BTEL) dengan kode akses 009 bakal semakin meramaikan jasa layanan telepon internasional. Hal ini menandai berakhirnya era duopoli telekomunikasi penyelenggaraan layanan sambungan langsung internasional (SLI) di Indonesia.

Wakil Direktur Utama BTEL Erik Meijer mengaku pihaknya siap menghadapi persaingan dengan PT Telkom Tbk dan PT Indosat Tbk di pasar layanan SLI. "Tarif SLI kami lebih hemat hingga 77% dibandingkan operator lainnya," ujarnya, Rabu (15/4).

BTEL mengoperasikan layanan ini setelah mendapatkan lisensi jaringan tetap SLI dari pemerintah pada September 2007. BTEL juga sudah mendapatkan izin penyelenggaraan jaringan tetap sambungan internasional pada Februari 2009 dari Menteri Komunikasi dan Informatika. Dus, BTEL kini bisa menyelenggarakan jasa telepon dasar berupa telepon, faksimili, teleks, telegraf, dan data.

Untuk layanan SLI ini, BTEL telah menyiapkan dana US$ 25 juta. Perusahaan yang bernaung di bawah Grup Bakrie ini memperkirakan potensi pasar SLI tahun ini mencapai Rp 7 triliun.

Untuk meraih pasar di layanan SLI, BTEL telah menyiapkan lima perangkat pendukung berupa Sentral Gerbang Internasional (SGI). Dalam waktu dekat mereka juga akan menambah tiga SGI yang akan dibangun di Surabaya, Makassar, dan Medan.

Sebagai langkah awal, Erik mengatakan, BTEL memberikan tarif promosi Rp 49 per detik di luar PPN hingga Desember 2009. Promosi ini berlaku untuk smabungan ke Amerika Serikat, China, Hongkong, Singapura, Malaysia, Brunei, Thailand, Korea Selatan, dan Taiwan.

Direktur Utama PT Telkom Tbk Rinaldi Firmansyah tidak khawatir dengan adanya pesaing baru. "Kami juga tidak berencana menurunkan tarif," tandasnya.

Direktur Pemasaran PT Indosat Tbk Guntur S. Siboro menanggapi wajar kehadiran BTEL. "Yang namanya persaingan natural saja, sebelumnya kami sudah bersaing dengan Telkom. Yang namanya pemain baru, menurut saya wajar saja jika menonjolkan harga lebih dulu," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM) Negotiation Mastery

[X]
×