kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.919.000   11.000   0,58%
  • USD/IDR 16.358   57,00   0,35%
  • IDX 7.287   95,00   1,32%
  • KOMPAS100 1.038   11,82   1,15%
  • LQ45 788   8,41   1,08%
  • ISSI 242   4,64   1,96%
  • IDX30 408   5,59   1,39%
  • IDXHIDIV20 466   2,70   0,58%
  • IDX80 117   1,36   1,18%
  • IDXV30 118   0,01   0,01%
  • IDXQ30 130   1,58   1,23%

Balai Pustaka berhasil terbebas dari lilitan utang


Senin, 27 Oktober 2014 / 06:01 WIB
Balai Pustaka berhasil terbebas dari lilitan utang
ILUSTRASI. Bank CIMB Niaga Tbk optimistis kredit konsumer tumbuh dua digit tahun ini


Reporter: Febrina Ratna Iskana | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Tahun 2014 yang merupakan tahun kuda kayu sepertinya membawa hoki bagi Balai Pustaka. Mengapa tidak? sejak awal tahun ini, sejumlah proyek besar berhasil didapat dari BUMN ini. Padahal sejak 2004, perusahaan ini terus menanggung beban utang yang cukup besar. Maka tidak heran bila dalam periode sebelumnya, perusahaan ini tidak pernah membukukan pendapatan laba karena setiap laba yang diperoleh selalu habis untuk membayar utang dan  bunganya. Utang pokok BP sendiri mencapai Rp 37 miliar dengan bunga dan denda mencapai Rp 124 miliar.

"Ini yang akhirnya membuat kami mau jualan berapa pun keuntungannya digunakan untuk beban denda dan bunga, ini yang jadi tidak sehat. Akhir 2013, itu semua utang dibayar dan bunga kami lunasi ke bank dan kami juga meminta penghapusan bunga dan denda yang jumlahnya mencapai Rp 124 dihilangkan," kata Saiful.

Pelunasan utang yang dilakukan BP saat itu dilakukan sesuai dengan arahan pemegang saham, yaitu dengan cara melakukan optimalisasi dan pelepasan aset yang tidak dipakai. Pengoptimalisasian aset perlu dilakukan agar nilai jual aset bisa lebih tinggi. Saat itu, BP bekerjasama dengan PT Wijaya Karya Tbk melakukan optimalisasi aset berupa gudang dan lahan seluas hampir 1 hektare di wilayah Bekasi.

"Dari situ kami mendapatkan dana untuk bisa melakukan pelunasan ke Bank Mandiri. Ini dilakukan supaya keuangan kami sehat dengan cara menghapus beban hutang masa lalu," ujarnya.

Dengan pelunasan utang di akhir 2013 tersebut, pada tahun ini BP bisa kembali beroperasi dengan normal dan bisa mendapatkan laba dari penjualan. Selain itu, Saiful pun mengaku saat ini perseroan sudah termasuk perusahaan yang bankable sehingga bisa mendapatkan kepercayaan bank untuk bisa mendapatkan pinjaman demi melakukan ekspansi bisnis ke depannya.

Selain melakukan restrukturisasi keuangan, BP juga melakukan restrukturisasi operasional dan SDM. Restrukturisasi operasional dilakukan dengan cara menambah mesin percetakan dan memperbaruhi teknologi percetakan yang digunakan. Sedangkan untuk restrukturisasi SDM, pada tahun 2010 lalu, BP memensiunkan pegawai yang usianya sudah mencapai 46 tahun ke atas. Dengan cara ini, sebesar 75% dari pegawai BP pensiun, namun kemudian bisa digantikan dengan pegawai yang lebih muda dan profesional.

Dengan 3 restrukturisasi yang dilakukan oleh BP tersebut, maka Saiful pun berharap pihaknya bisa mengembalikan nama besar BP dalam bisnis percetakan.  Ke depannya, perseroan ini pun sudah mempunyai rencana panjang bagi perusahaan untuk bisa terus bertumbuh sebesar 20% setiap tahunnya.

"Kalau beberapa tahun terahir utang kami banyak sehingga ada wacana untuk ditutup atau dimerger. Namun sekarang, dengan perkembangan perusahaan seperti ini maka ada pertumbuhan bisnis sehingga bisnis kami sudah mulai seksi, tender sudah banyak, dan mulai dipercaya publik lagi," kata Saiful bangga.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Driven Financial Analysis Executive Finance Mastery

[X]
×