kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Bali harus menjadi pemicu daerah Lain


Jumat, 30 Maret 2012 / 09:55 WIB
Bali harus menjadi pemicu daerah Lain
ILUSTRASI. Seorang pengikut Houthi mengangkat senjata saat dia menghadiri rapat umum yang menandai satu tahun serangan udara yang dipimpin Saudi, di ibu kota Yaman, Sanaa, 26 Maret 2016.


Reporter: Muhammad Yazid |

JAKARTA. Proyeksi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) bahwa Bali akan menjadi satu dari dua daerah wisata paling top di dunia melampaui New York dan Roma jelas sangat menggembirakan bagi kalangan pebisnis wisata di Indonesia, khususnya, yang beroperasi di Bali.

Namun, ketenaran Bali tersebut jangan sampai putus di pulau para dewa tersebut, tetapi harus menggerakkan daerah-daerah wisata lainnya di Indonesia yang juga sangat menarik.

Carla Parengkuan, Wakil Sekretaris Jenderal Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) mengatakan, proyeksi PBB tersebut cukup beralasan. Memang, setiap tahun, kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Bali setiap tahun meningkat rata-rata 10%.

Tahun lalu, jumlah orang asing yang singgah di Bali mahal lebih dari 13%, dari 2,49 juta orang di tahun 2010 menjadi 2,82 juta orang. Maka, wajar, jika di tahun 2015, wisman yang berkunjung ke Bali akan melampaui wisatawan asing yang mengunjungi New York atau Roma.

Beberapa hari lalu, PBB memproyeksikan Bali dan Beijing akan menjadi daerah tujuan wisata terfavorit melampaui Beijing dan Roma. Johny Kester, Head of Market Trends PBB mengatakan, bergesernya tempat tujuan wisata sangat dipengaruhi oleh tingkat pertumbuhan negara asal. Misalnya saja, pertumbuhan ekonomi Indonesia yang semakin membaik akan menjadi daya tarik wisman untuk menyambangi Bali.

Hal yang sama juga akan dialami Beijing, ibukota China yang saat ini merupakan penguasa perdagangan dunia. "Pengaruh perekonomian China sangat menonjol untuk menjadi magnet bagi kedatangan turis di berbagai daerah di negara tersebut," kata Johny sebagaimana dikutip Bloomberg.

Di Indonesia, kata Carla, sejatinya, potensi pariwisata di daerah lain di Tanah air juga sangat besar. Sebut saja Yogyakarta, Manado, Papua dan Lombok. Hanya, daerah wisata tersebut, belum top di kalangan wisman seperti halnya Bali. Tidak hanya itu. "Infrastruktur di sana, baik bandara maupun jalan raya dari pusat kota menuju lokasi wisata masih amat minim, sehingga menyurutkan minat wisatawan," kata Carla.

Berdasarkan data The Cart of The Day, wisatawan asing di seluruh belahan dunia pada tahun ini mencapai 30 juta orang wisatawan, jumlah tersebut terus meningkat sebesar 4,4% per tahun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×