kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.470.000   4.000   0,27%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Bangun empat pabrik, Pusri investasi Rp 24 triliun


Kamis, 05 Januari 2012 / 06:30 WIB
Bangun empat pabrik, Pusri investasi Rp 24 triliun
ILUSTRASI. Barcelona kembali jadi klub dengan pendapatan terbesar di dunia


Reporter: Rika Panda | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Permintaan komoditas yang senantiasa mencuat, praktis membuat permintaan kebutuhan pupuk di masa mendatang ikut meningkat.

Menjawab peningkatan permintaan ini, PT Pupuk Sriwidjaja (Pusri) plus anak-anak usahanya berniat meningkatkan produksi pupuk dengan membangun empat pabrik baru senilai Rp 24 triliun. Pusri menargetkan keempat pabrik sudah bisa beroperasi pada 2015.

Direktur Utama PT Pupuk Sriwidjaja (Persero), Arifin Tasrif mengatakan, dua di antara empat pabrik ini merupakan pabrik urea berkapasitas satu juta ton. Nilai investasi untuk masing-masing pabrik ini mencapai Rp 6 triliun. "Pabrik ini akan memanfaatkan pasokan gas dari ladang Cepu," kata Arifin, Rabu (4/1).

Pabrik urea ini akan mengambil lokasi milik PT Pupuk Kujang di Bojonegoro dan di lahan milik PT Petrokimia Gresik di Gresik.

Untuk mengoperasikan pabrik ini, Pusri membutuhkan gas 170 juta kaki kubik per hari (mmscfd). “Saat ini, kami baru menjalin MoU dengan Mobil Cepu untuk mendapatkan pasokan gas,” lanjut Arifin.

Selain itu, PT Pupuk Kaltim juga sedang menyelesaikan pembangunan pabrik urea PKT V yang berkapasitas 1 juta ton senilai Rp 5 triliun. Tidak hanya itu, Pusri juga akan membangun sendiri pabrik urea dengan investasi Rp 7 triliun.

Arifin mengatakan, pembangunan pabrik pupuk urea di Bojonegoro dan Gresik sangat dibutuhkan karena selama ini bahan baku berupa ammoniak dan urea dipasok dari Kalimantan Timur dan Palembang. Sehingga, biaya transportasi sangat mahal, mencapai US$ 60 juta per tahun. "Dengan pabrik ini, berarti kami menghemat biaya transportasi," ujarnya.

Selain mendirikan pabrik baru, Pusri juga mempercepat distribusi pupuk dengan mengubah rayonisasi penyaluran pupuk sejak September 2011. Dengan sistem rayonisasi tersebut, Pusri lebih fokus pada penyaluran pupuk di Sumatera Selatan, Banten, Lampung, dan Jawa Tengah.

Sementara penyaluran pupuk di Sumatra Utara dan Sumatera Barat, menjadi tanggung jawab PT Pupuk Iskandar Muda, penyaluran di Kalimantan Barat diberikan ke Pupuk Kaltim, dan penyaluran di Jawa Barat diberikan ke Pupuk Kujang.

Sementara itu, Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (Kemtan), Sumardjo Gatot Irianto mengatakan, pihaknya sangat mendukung rencana Pusri mendirikan pabrik baru. Dengan pabrik baru tersebut, pemerintah berharap penyediaan pupuk bersubsidi di tingkat petani akan tepat sasaran. "Diharapkan distribusi juga semakin efisien," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×