kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.924.000   -16.000   -0,82%
  • USD/IDR 16.295   0,00   0,00%
  • IDX 7.069   24,22   0,34%
  • KOMPAS100 1.030   7,41   0,72%
  • LQ45 797   1,70   0,21%
  • ISSI 227   3,06   1,37%
  • IDX30 416   -0,15   -0,04%
  • IDXHIDIV20 488   -3,49   -0,71%
  • IDX80 116   0,79   0,69%
  • IDXV30 119   1,25   1,05%
  • IDXQ30 135   -0,96   -0,71%

Bangun Pabrik, Anak Usaha Sumber Global Energy (SGER) Raih Kredit Sindikasi Rp 160 M


Selasa, 03 Juni 2025 / 09:47 WIB
Bangun Pabrik, Anak Usaha Sumber Global Energy (SGER) Raih Kredit Sindikasi Rp 160 M
ILUSTRASI. Sumber Global Energy (SGER) umumkan bahwa anak usahanya telah menandatangani perjanjian kredit sindikasi senilai Rp 160 miliar dari sejumlah bank.


Reporter: Dimas Andi | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten perdagangan batubara, PT Sumber Global Energy Tbk (SGER) mengumumkan bahwa anak usahanya PT Hidrogen Peroxida Indonesia telah menandatangani perjanjian kredit sindikasi senilai Rp 160 miliar dengan sejumlah bank.

Merujuk keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), SGER meneken perjanjian kredit sindikasi Rp 160 miliar sebagai tahap pertama pendanaan dari PT Bank Victoria Internasional Tbk, PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk, PT Bank Pembangunan Daerah Sulselbar Tbk, dan PT Bank Sinarmas Tbk.

“Kredit sindikasi ini untuk pembangunan Pabrik Hidrogen Peroksida (H2O2) di Kabupaten Serang, Banten, di mana SGER memegang 46% saham dalam anak usaha tersebut,” tulis Corporate Secretary Sumber Global Energi Michael Harold dalam keterbukaan informasi, Senin (2/6).

Pabrik ini akan memiliki kapasitas produksi sebesar 20.000 metrik ton (100% konsentrasi) atau 40.000 metrik ton (50% konsentrasi) per tahun, sehingga menjadikannya sebagai pabrik H2O2 terbesar kedua di Indonesia.

Baca Juga: Simak Jadwal Pembagian Dividen dari Sumber Global Energy (SGER)

Proyek ini bertujuan untuk mengurangi ketergantungan impor H2O2 yang mencapai 40.000 metrik ton pada 2023 lalu. Pabrik ini juga akan memperkuat diversifikasi bisnis SGER ke sektor non batubara, seperti kimia industri, mineral, biomassa, dan energi terbarukan.

SGER pun berharap dapat terus mendiversifikasikan bisnisnya ke luar segmen perdagangan (trading) batubara. “Dengan prospek industri yang baik, operasional pabrik ini tentunya bisa mejnadi sumber pendapatan baru bagi perusahaan,” tandas Michael.

Selanjutnya: 17,3 Juta Pekerja Jadi Penerima BSU 2025, Cek Jadwal Pencairan dan Nominal Insentif

Menarik Dibaca: Ini Penyebab Pemerintah Batal Memberi Diskon Tarif Listrik Sebesar 50%

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Banking Your Bank

[X]
×