kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Bangun properti, Intikeramik harap penjualan naik


Rabu, 27 Desember 2017 / 06:37 WIB
Bangun properti, Intikeramik harap penjualan naik


Reporter: Agung Hidayat | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ibarat kacang tidak akan lupa kulit, Manajemen PT Intikeramik Alamasri Industri Tbk (IKAI) tetap tidak akan mengabaikan produksi keramik meskipun saat ini mulai merambah bisnis pengembang properti. Perusahaan ini justru optimistis bisnis pengembang properti bakal mengerek jualan keramik.

"Bisa saling mendukung, yang mana aset (hotel dan vila) ini harus menggunakan produk keramik kami, Essenza. Jadi nanti bakal punya captive market yang lumayan," kata Setiawan Widjojo, Presiden Komisaris IKAI, akhir pekan lalu.

Saat ini, IKAI sedang mengembangkan proyek properti di Bali dan Medan. Salah satunya adalah vila mewah yang akan dibangun di lahan seluas 69.000 meter persegi (m²) yang terletak di wilayah Ubud Provinsi Bali. IKAI menggelontorkan dana investasi senilai Rp 817 miliar untuk pembangunan proyek tersebut.

Di daerah yang sama, Intikeramik juga berencana membangun hotel di area seluas 29.000 m². Investasi untuk hotel ini mencapai Rp 347 miliar dengan kapasitas kamar sebanyak 90 unit dan ditargetkan selesai pada 2019 mendatang.

Untuk proyek properti di Bali, Intikeramik sudah menggandeng investor dan mengakuisisi sejumlah perusahaan agar rencana ekspansi usaha tersebut berjalan mulus. Sedangkan, di Medan, IKAI membangun hotel yang menyasar segmen menengah. Investasi untuk proyek hotel budget ini Rp 68,4 miliar.

Adapun untuk mendanai proyek-proyek properti tersebut, Intikeramik bakal menerbitkan saham baru alias right issue pada awal tahun depan. Target dana yang akan diperoleh sekitar Rp 150 miliar. Dana tersebut akan dipakai untuk akuisisi aset dan lahan.

Yohas Raffli, Presiden Direktur IKAI mengklaim, permintaan keramik Essenza bakal meningkat seiring realisasi pembangunan hotel dan vila tersebut. "Kemungkinan di akhir 2018, penjualan keramik kepada proyek ini bakal terasa," harapnya.

Saat ini IKAI memiliki kapasitas produksi keramik yang mencapai 4,2 juta m² per tahun. Cuma, saat ini, kapasitas pabrik yang berproduksi hanya 1 juta m per tahun. Pasalnya sebagian besar alat produsi masih dalam proses restorasi atau peremajaan.

Untuk tahun depan, IKAI mengalokasikan seluruh belanja modal atawa capital expenditure untuk penyelesaian peremajaan mesin -mesin produksi. "Belanja modal tahun depan hanya sebesar Rp 7 miliar untuk peremajaan mesin," sebut Yohas.

IKAI masih mengandalkan produksi keramik Essenza yang membidik pasar menengah atas. Menurut Yohas, pasar keramik premium marginnya masih terbilang tinggi. Sebab itu Intikeramik belum berencana mengincar pasar keramik menengah bawah, kendati pendapatan masih belum menggembirakan.

Hingga kuartal III-2017, pendapatan IKAI anjlok 81% dari Rp 63,81 miliar, di kuartal tiga 2016 menjadi Rp 11,54 miliar di periode yang sama tahun ini. Hal ini akibat adanya restrukturisasi utang yang masih berjalan. Alhasil, IKAI masih membukukan kerugian bersih Rp 22 miliar di sembilan bulan pertama tahun ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×