Reporter: Dimas Andi | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) menyiapkan rencana belanja modal sebanyak Rp 78,9 triliun untuk tahun 2021. Dana tersebut akan digunakan untuk berbagai pengembangan infrastruktur ketenagalistrikan di Indonesia.
EVP Perencanaan dan Engineering Konstruksi PLN Anang Yahmadi menuturkan, rencana investasi PLN di tahun ini ditetapkan sebesar Rp 165,7 triliun dengan rencana belanja modal (kas) sebesar Rp 78,9 triliun. Nilai investasi yang tergolong jumbo tersebut diharapkan memberi optimisme bagi pelaku industri nasional bahwa PLN terus berkomitmen mengembangkan infrastruktur sektor ketenagalistrikan.
Dengan dana tersebut, PLN berencana membangun sejumlah infrastruktur, seperti penambahan kapasitas pembangkit sebesar 3.132 megawatt (MW), jaringan transmisi sepanjang 6.776 kilometer sirkuit (kms), penambahan kapasitas gardu induk sebanyak 6.810 megavolt ampere (MVA), dan penambahan kapasitas gardu distribusi sebanyak 1.303 MVA.
Lebih lanjut, PLN juga memiliki rencana penambahan jumlah daya tersambung sebanyak 6.522 MVA di tahun 2021, penambahan Jaringan Tegangan Rendah (JTR) mencapai 7.917 kms, dan penambahan Jaringan Tegangan Menengah (JTM) mencapai 8.413 kms.
Ada pula rencana PLN untuk menambah 3,20 juta pelanggan listrik pada tahun ini dan meningkatkan rasio elektrifikasi nasional menjadi 99,25%.
Baca Juga: PJB tingkatkan cofiring di PLTU Paiton menjadi 5.000 ton biomassa per bulan
“Pembangunan infrastruktur ini tersebar di berbagai regional seperti Sumatra dan Kalimantan, Jawa, Madura, dan Bali, hingga Sulawesi, Maluku, Papua, dan Nusa Tenggara,” ungkap Anang dalam webinar, Rabu (24/2).
Adapun pada tahun lalu, realisasi belanja investasi PLN tercatat sebesar Rp 73,45 triliun. Jumlah tersebut lebih rendah dibandingkan tahun 2019 silam sebesar Rp 94,75 triliun.
Bila dirinci, mayoritas belanja investasi PLN di 2020 lalu ditujukan untuk fungsi pembangkit listrik sebesar Rp 26,58 triliun, fungsi jaringan transmisi Rp 16,86 triliun, fungsi gardu induk Rp 9,07 triliun, fungsi distribusi Rp 18,02 triliun, dan fungsi sarana Rp 2,89 triliun.
Anang menuturkan, penurunan realisasi belanja investasi PLN di tahun lalu tak lepas dari efek pandemi Covid-19, sehingga PLN mesti melakukan evaluasi dan perhitungan ulang skala prioritas penggunaan dana.
“Tapi, secara umum realisasi ini cukup besar dibandingkan perusahaan lain. Ini menunjukkan PLN tetap berkomitmen investasi di sektor kelistrikan,” pungkas dia.
Selanjutnya: Guna tingkatkan TKDN ketenagalistrikan, PLN kolaborasi dengan BPPT
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News