Reporter: Merlinda Riska | Editor: Markus Sumartomjon
JAKARTA. Gabungan Pengusaha Elektronik (Gabel) memprediksi, penjualan produk elektronik nasional di Januari akan anjlok hingga 10% dari bulan Desember 2012. Penyebabnya, banjir yang melanda Jakarta belakangan ini.
Ketua Gabel Ali Soebroto menjelaskan, kontribusi pasar Jakarta sekitar 30% terhadap total pasar nasional. "Bisa dipastikan pendapatan penjualan elektronik nasional bulan ini turun 10% dan marjin kotor bisa berkurang 1,5%-2% dari rata-rata marjin kotor sekitar 15%-20%," katanya kepada KONTAN, Minggu (27/1). Selain itu, banjir tersebut juga telah menimbulkan kerugian di industri ini, walaupun angkanya belum diketahui.
Direktur Pemasaran LG Elektronik Indonesia Budi Setiawan bilang selama dua minggu ini, penjualan elektronik LG merosot 20%-30% lantara diler yang berlokasi di Jakarta Barat dan Utara terendam banjir cukup parah. Ia memperkirakan nilai penjualan LG selama bulan Januari ini bisa turun 20% dari Desember 2012.
Banjir memang sangat mengganggu. Misalnya, pendistribusian Poyltron dari gudang ke toko-toko sempat tertahan empat hari lamanya.
"Pengaruh banjir luar biasa, distribusi dari gudang Cikarang menuju toko- di dalam kota Jakarta sulit masuk," kata Santo Kadarusman, Public Relations and Marketing Event Manager PT Hartono Istana Teknologi. Namun, ia mengaku belum menghitung besarnya nilai kerugian dari banjir tersebut.
Akibat banjir tersebut, Ketua Electronic Marketers Club (EMC) Rudyanto memprediksi penjualan elektronik tahun 2013 hanya akan tumbuh 15% dibanding 2012. Menurut data EMC, nilai penjualan elektronik 2012 mencapai Rp 28,9 triliun, naik 18% dari Rp 25 triliun di 2011.
Secara umum, menurut Rudy, penjualan elektronik tahun ini akan melambat. Selain banjir juga karena imbas krisis perekonomian global. Di sisi lain, biaya produksi juga meningkat dan kenaikan ini akan mengakibatkan harga produk harus naik. Kondisi ini tentu kurang menguntungkan penjualan.
Kendati demikian, kebutuhan produk elektronik akan tetap ada. "Penjualan terbesar televisi dengan kontribusi sekitar 40%," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News