kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.908.000   1.000   0,05%
  • USD/IDR 16.212   -17,00   -0,10%
  • IDX 6.865   -12,86   -0,19%
  • KOMPAS100 999   -3,55   -0,35%
  • LQ45 764   -2,07   -0,27%
  • ISSI 226   -1,00   -0,44%
  • IDX30 393   -1,12   -0,29%
  • IDXHIDIV20 455   -0,68   -0,15%
  • IDX80 112   -0,32   -0,28%
  • IDXV30 114   0,03   0,02%
  • IDXQ30 127   -0,74   -0,58%

Banjir tepung tapioka impor, harga singkong jatuh


Jumat, 28 Oktober 2016 / 11:37 WIB
Banjir tepung tapioka impor, harga singkong jatuh


Reporter: Fahriyadi | Editor: Rizki Caturini

JAKARTA. Sebagai komoditas yang banyak ditanam para petani lokal, posisi singkong dapat dikatakan cukup strategis. Apalagi, singkong juga menjadi bahan baku utama untuk membuat tepung tapioka. Namun, dalam dua bulan terakhir, harga singkong petani berada di titik nadir lantaran harganya anjlok dari biasanya. 

Winarno Tohir, Ketua Kontak Petani dan Nelayan Andalan (KTNA) mengatakan, sejak bulan September hingga saat ini, terjadi panen singkong di berbagai daerah sentra tanaman singkong, seperti Lampung dan Jawa Tengah. Namun, "Produksinya tidak terserap sehingga harga jatuh," ujar Winarno kepada KONTAN, Rabu (26/10).

Sebagai gambaran, saat ini, harga singkong petani hanya sekitar Rp 300 per kilogram (kg), padahal harga jual singkong ideal mencapai Rp 1.600 per kg. Sangat mungkin, harga ini bakal bertahan lebih lama. 

Winarno menyebut jatuhnya harga singkong ini karena Kementerian Perdagangan (Kemdag) membuka impor tepung tapioka bagi industri makanan dan minuman sejak Agustus lalu. Alhasil, pasokan bahan baku tapioka perusahaan cukup banyak. Di sisi lain, stok singkong petani melimpah. "Makanya, pemerintah harus memproteksi harga singkong seperti komoditas lain," tuturnya.
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Owe-some! Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak

[X]
×