kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.504.000   5.000   0,33%
  • USD/IDR 15.935   0,00   0,00%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

Banjir tepung tapioka impor, harga singkong jatuh


Jumat, 28 Oktober 2016 / 11:37 WIB
Banjir tepung tapioka impor, harga singkong jatuh


Reporter: Fahriyadi | Editor: Rizki Caturini

JAKARTA. Sebagai komoditas yang banyak ditanam para petani lokal, posisi singkong dapat dikatakan cukup strategis. Apalagi, singkong juga menjadi bahan baku utama untuk membuat tepung tapioka. Namun, dalam dua bulan terakhir, harga singkong petani berada di titik nadir lantaran harganya anjlok dari biasanya. 

Winarno Tohir, Ketua Kontak Petani dan Nelayan Andalan (KTNA) mengatakan, sejak bulan September hingga saat ini, terjadi panen singkong di berbagai daerah sentra tanaman singkong, seperti Lampung dan Jawa Tengah. Namun, "Produksinya tidak terserap sehingga harga jatuh," ujar Winarno kepada KONTAN, Rabu (26/10).

Sebagai gambaran, saat ini, harga singkong petani hanya sekitar Rp 300 per kilogram (kg), padahal harga jual singkong ideal mencapai Rp 1.600 per kg. Sangat mungkin, harga ini bakal bertahan lebih lama. 

Winarno menyebut jatuhnya harga singkong ini karena Kementerian Perdagangan (Kemdag) membuka impor tepung tapioka bagi industri makanan dan minuman sejak Agustus lalu. Alhasil, pasokan bahan baku tapioka perusahaan cukup banyak. Di sisi lain, stok singkong petani melimpah. "Makanya, pemerintah harus memproteksi harga singkong seperti komoditas lain," tuturnya.
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×