kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45927,64   6,18   0.67%
  • EMAS1.325.000 -1,34%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bantah mendarat miring di bandara Sorong, Lion Air: Ada gangguan teknis


Minggu, 24 Februari 2019 / 09:47 WIB
Bantah mendarat miring di bandara Sorong, Lion Air: Ada gangguan teknis


Reporter: Azis Husaini | Editor: Azis Husaini

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Lion Air membantah bahwa pesawat dengan penerbangan JT-799 rute Bandar Udara Domine Eduard Osok, Sorong, Papua Barat (SOQ) tujuan Bandar Udara Internasional Sam Ratulangi, Manado, Sulawesi Utara (MDC) pada Rabu, 21 Februari 2019 terbang miring dan akan turun di laut.

Lion Air JT-799 dioperasikan dengan Boeing 737-900ER registrasi PK-LJF, pesawat sudah menjalani pemeriksaan sebelum keberangkatan (pre-flight check) dan dinyatakan laik terbang (safe to flight).

Seluruh proses penanganan pesawat dan penumpang berjalan normal. Penerbangan ini membawa tujuh kru serta 94 penumpang, yang lepas landas tepat waktu pukul 16.30 WIT dari Sorong.

Untuk alasan keselamatan dan keamanan penerbangan (safety first), pilot memutuskan melakukan pendaratan kembali ke bandar udara keberangkatan (return to base/ RTB) yaitu Bandar Udara Sorong dikarenakan pesawat mengalami indikasi gangguan teknis (technical) pada sistem tekanan udara (pressurization system) dan sistem pendingin kabin (air condition), sehingga masker oksigen (oxygen mask) keluar dari kompartemen.

Seluruh awak kabin dibawah pimpinan senior flight attendant (SFA) telah bekerja dan berkoordinasi dengan  baik untuk menginstruksikan  serta  membantu  kepada  seluruh penumpang  dalam menggunakan  masker oksigen  secara  tepat.

Corporate Communications Strategic of Lion Air, Danang Mandala Prihantoro menyatakan, informasi yang berkembang bahwa pesawat miring, semakin turun dan pilot mencari landasan di air adalah tidak benar.

"Klarifikasi Lion Air ialah setelah ada keputusan oleh pilot kembali ke bandar udara asal, penerbangan dalam keadaan normal dan terkontrol," kata dia dalam siaran pers, Sabtu (23/2).

Pesawat harus terbang memutar (holding) di atas laut guna menurunkan ketinggian agar posisi pesawat ideal serta menyesuaikan berat pesawat untuk pendaratan. Operasional ini merupakan hal normal pada saat persiapan pendaratan (normal arrival procedure) di Bandar Udara Sorong, karena holding point berada di atas laut di ujung utara Pulau Jefman.

Pesawat mendarat sempurna di Sorong pukul 16.55 WIT dan tidak dalam keadaan darurat (emergency). Sesaat setelah mendarat dan posisi pesawat sudah sempurna di landas parkir, seluruh pelanggan dan kru dalam kondisi selamat dengan mendapatkan penanganan serta pelayanan. Proses penurunan penumpang, barang bawaan dan bagasi dari pesawat (disembark) berjalan normal.

Lion Air sudah bekerjasama dengan teknisi dan pihak terkait untuk melakukan pengecekan (investigasi) penyebab dari kondisi tersebut.

Lion Air menyampaikan permohonan maaf atas ketidaknyamanan yang timbul. Lion Air berkomitmen dalam memenuhi serta menjalankan seluruh aturan yang telah ditetapkan, demi menjaga keselamatan, keamanan dan kenyamanan penerbangan.

Lion Air telah menginformasikan kepada seluruh pelanggan yang terkena dampak dan terus memperbarui informasi sesuai perkembangan.

Lion Air sudah menerbangkan kembali JT-799 dengan jadwal keberangkatan di hari berikutnya (22/ 02) dari Sorong pukul 16.35 WIT dan mendarat di Manado pada 16.35 WITA, menggunakan armada Lion Air lainnya yaitu Boeing 737-900ER registrasi PK-LJZ.

Lion Air meminimalisir dampak yang timbul, sehingga operasional lainnya tidak terganggu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Trik & Tips yang Aman Menggunakan Pihak Ketiga (Agency, Debt Collector & Advokat) dalam Penagihan Kredit / Piutang Macet Managing Customer Expectations and Dealing with Complaints

[X]
×