kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Bantu petani, startup eTani ekspor perdana ke Singapura 1,3 ton mangga


Selasa, 19 Oktober 2021 / 15:11 WIB
Bantu petani, startup eTani ekspor perdana ke Singapura 1,3 ton mangga
ILUSTRASI. Buah mangga


Reporter: Azis Husaini | Editor: Azis Husaini

KONTAN.CO.ID -JAKARTA. PT Etani Agro Nusantara (eTani) akan melakukan ekspor perdana hasil pertanian masyarakat Jawa Timur ke Singapura sebanyak 1,3 ton AVOMANGO (Mangga Harum Manis) pada Kamis, tanggal 21 Oktober 2021 akan diekspor dari Surabaya.

Ekspor ini merupakan bagian dari visi dari eTani untuk memasarkan hasil pertanian masyarakat Indonesia ke dalam maupun luar negeri. Permintaan buah-buahan yang meningkat di masa pandemic ini menjadi berkah buat pertanian di Indonesia. 

Seperti disampaikan oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto dalam keterangannya di bulan Agustus lalu bahwa permintaan yang tinggi akan buahabuahan dari dalam dan luar negeri membuka peluang yang besar untuk petani Indonesia.

eTani adalah sebuah startup agritech yang berdiri sejak tahun 2016 oleh Davyn Sudirdjo. Davyn adalah mahasiswa tingkat akhir di Stanford University, California, Amerika Serikat, memulai eTani di saat usianya baru menginjak 15 tahun.

Davyn mengatakan, pihaknya berdiri untuk mengefisiensikan rantai distribusi dari Petani ke konsumen atau sering dikenal dengan Farm To Table. 

Dengan rantai distribusi yang semakin efisien maka petani akan mendapatkan harga jual yang lebih baik dan konsumen juga akan mendapatkan harga beli yang lebih
ekonomis. eTani sendiri telah melakukan edukasi kepada para petani mulai dari panen dan proses pengepakan sehingga menarik untuk konsumen.

Menurut Founder eTani Davyn Sudirdjo, eTani memilki konsep yang berbeda dengan startup agritech lainnya. Konsep dari eTani adalah hybrid O2O yaitu Online to Offline dimana teknologi harus didukung dengan jaringan pemasaran yang luas. 

Dengan konsep ini 3 tujuan akan dapat dicapai yaitu:
1. konsumen tidak perlu dibebani dengan ongkos kirim yang mahal
2. konsumen akan menerima buah dan sayuran dalam keadaan segar
3. konsumen dapat menerima buah dalam waktu yang cepat yaitu 30 menit dan setiap saat dari jam 07.00 sampai dengan 21.00 

eTani telah bekerjasama dengan lebih dari 3000 toko/outlet di berbagai provinsi di Indonesia, dan saat ini eTani sedang membangun jaringan toko-toko offline di Jabodetabek. "Dengan semakin banyak jaringan toko yang bergabung dengan eTani, maka masyarakat Indonesia akan diuntungkan dengan 3 hal diatas," kata dia dalam siaran pers, Selasa (19/10).

Dan petani-petani di Indonesia tidak lagi kesulitan untuk memasarkan produknya di jaringan O2O eTani.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×