Reporter: Andy Dwijayanto | Editor: Adi Wikanto
Jakarta. Perusahaan jasa tambang PT Sumber Energi Andalan Tbk (ITMA) berencana masuk ke bisnis pembangkit listrik. Sebab, ITMA melihat peluang besar dari lelang pembangkit listrik untuk perusahaan swasta dalam Rencana Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2016-2025.
Presiden Direktur ITMA Vincent Nangoi mengatakan, untuk masuk ke bisnis pembangkit listrik, pihaknya harus memenuhi beberapa syarat dari PT Perusahaan Listrik Negara (PLN). Harapannya, perusahaannya bisa mendapatkan perizinan untuk menggarap bisnis tersebut.
"Kami lagi dalam proses masuk ke listrik, itu bisa bio massa dan macam-macam, tapi saat ini belum ada update. Telur belum pecah dan kami masih cari-cari opportunity," ujar dia kepada KONTAN, Jumat (12/8).
Dia mengaku, pihaknya tengah melakukan feasibility study terkait dengan tender yang akan dilakukan PLN. Sambil menunggu proses tersebut, perusahaan ini masih fokus menggarap bisnis utamanya, yakni jasa konsultasi pertambangan.
Seluruh pendapatan ITMA saat ini masih berasal dari jasa konsultasi pertambangan. "Klien kami ada dari dalam dan luar negeri. Tahun ini ada beberapa kontrak baru, belum bisa kami disclose," ungkap dia.
Sedangkan untuk bisnis ekspor impor barang pertambangan masih belum dilakukan karena kondisi harga komoditas saat ini masih terbilang lesu. Selain itu, harus ada penjajakan pasar sehingga perusahaan ini urung menggarap bisnis ini. "Ekspor impor di AD/ART perusahaan memang ada, tapi belum dilakukan," jelas Vincent.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News