Reporter: Eldo Christoffel Rafael | Editor: Sanny Cicilia
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Barata Indonesia (Persero) mengincar proyek revitalisasi Pabrik Gula (PG) Gempolkrep milik PT Perkebunan Nusantara (PTPN) X. Pabrik di Mojokerto, Jawa Timur ini ditaksir punya nilai kontrak sebesar Rp 800 miliar
Silmy Karim, PT Direktur Utama Barata Indonesia memaparkan, saat ini proyek ini masih dalam proses tender. Manajemen Barata mengklaim diri paling siap di antara peserta lainnya "Karena ini kompetensi Barata dari zaman Belanda. Dan mesti diberikan kepada dalam negeri," kata Silmy kepada KONTAN, Selasa (19/6).
Dalam setahun terakhir, Barata telah mendapat proyek merevitaliasi pabrik gula di Rendeng milik PTPN IX dan pabrik gula Asembagus milik PTPN XI. Adapun revitalisasi pabrik mulai dari proses giling, proses manufaktur, dan pembangkit di dalam pabrik gula.
"Indonesia harus swasembada gula, dan Barata yang jadi ujung tombak untuk teknologi gula. Tahap awal kita kerjasama dulu dengan perusahaan gula dari Thailand dan negara lainnya," paparnya.
Tahun ini Barata mendapatkan banyak proyek. Pada sektor energi misalnya, Barata mendapat mitra dengan PT Perusahaan Listrik Negara (Persero), PT Indonesia Power, Siemens dan juga proyek-proyek BUMN lainnya dalam proyek pembangkit listrik.
Barata juga sudah mengantongi proyek engineering serta konstruksi minyak dan gas (migas) dari PT Pertamina (Persero). Proyek tersebut baik untuk hilir maupun hulu migas.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News