kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,14   10,84   1.19%
  • EMAS1.343.000 -0,81%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Barata siap garap pasar ekspor komponen anyar


Jumat, 26 Agustus 2016 / 11:37 WIB
Barata siap garap pasar ekspor komponen anyar


Reporter: Pamela Sarnia | Editor: Rizki Caturini

JAKARTA. PT Barata Indonesia terus berupaya menggenjot pasar ekspor. Perusahaan pelat merah ini menargetkan bisa meraup pendapatan ekspor US$ 10 juta di akhir tahun ini. Ini berarti target sama dengan pencapaian tahun lalu. 

Menurut Sari Sutjahjani, Sekretaris Perusahaan PT Barata Indonesia, hingga semester satu ini, pihaknya sudah meraup pendapatan ekspor sekitar US$ 4,5 juta. "Tahun ini memang agak melambat untuk melakukan ekspor," katanya kepada KONTAN, Rabu (24/8).

Faktor inilah yang membuat perusahaan manufaktur ini memasang target konservatif untuk pasar ekspor. Beruntung, Barata sudah meneken kontrak jangka panjang dengan Standar Car Truck Company mulai 2011 hingga 2021 untuk pengadaan komponen kereta api. Rabu (23/8) , Barata sudah mengekspor  empat kontainer komponen kereta api ke Amerika Serikat dan Meksiko pesanan dari perusahaan tersebut. Adapun total pesanan sebanyak delapan kontainer komponen kereta api.

Silmy Karim, Direktur Utama PT Barata Indonesia optimistis target tersebut bisa tercapai. Salah satu upaya adalah membidik negara tujuan ekspor baru di periode paruh kedua tahun ini. "Kami akan ekspor komponen kereta api ke Australia," kata Silmy kepada KONTAN (24/8).

Supaya lancar, saat ini manajemen Barata Indonesia tengah merevatilisasi pabrik mereka. Tujuannya adalah supaya bisa mendongkrak kapasitas produksi. Namun, Silmy tidak memerinci target dan kapasitas produksi dari pabrik Barata.

Selain pasar ekspor, Barata Indonesia juga tidak melupakan pasar domestik. Maklum, penjualan di pasar lokal bisa memberi kontribusi hingga 80% ke kocek perusahaan.

Apalagi saat ini pemerintah tengah gencar membangun infrastruktur pembangkit listrik, logistik pelabuhan, pembangunan dan perawatan pabrik besar seperti gula dan semen. Termasuk juga fasilitas minyak dan gas untuk Pertamina dan PGN.

Apalagi Barata juga sudah mendapat persetujuan mendapat penyertaan modal negara (PNM) sebesar Rp 500 miliar. "PMN untuk Barata tahun ini sudah dianggarkan APBN-P 2016 dan sudah mendapatkan persetujuan DPR. Kami sedang menunggu proses pencairan dari Pemerintah," tambah Silmy.

Selain fokus di produk manufaktur, Barata juga bakal mengembangkan lini bisnis alat berat.  Ke depan, Barata akan mengembangkan lini bisnis alat berat. Perusahaan ini optimistis, bila pertumbuhan ekonomi Indonesia mulai membaik, maka bakal banyak industri yang membutuhkan alat berat. "Salah satu pilar sukses ekonomi ke depan adalah bila mengembangkan industri alat berat, termasuk di Indonesia," tuturnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×