kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ451.001,73   8,13   0.82%
  • EMAS1.199.000 0,50%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Batubara memanaskan laba Indo Tambangraya Megah


Sabtu, 24 Maret 2018 / 13:50 WIB
Batubara memanaskan laba Indo Tambangraya Megah
ILUSTRASI. RUPS ITMG


Reporter: Aulia Fitri Herdiana | Editor: Sofyan Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Indo Tambangraya Megah Tbk mencetak laba tahun berjalan yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar US$ 252,61 juta. Laba bersih itu menjadi yang tertinggi dalam kurun waktu lima tahun terakhir atau sejak 2013.

Padahal dalam periode yang sama, pendapatan bersih 2017 sebesar US$ 1,69 miliar tidak menjadi yang tertinggi. Pendapatan tertinggi Indo Tambangraya terjadi pada tahun 2013 silam, dengan besaran US$ 2,18 miliar. Namun kala itu, laba bersihnya mentok di US$ 204,98 juta.

Manajemen Indo Tambangraya mengatakan, penyokong kinerja bottom line tahun lalu adalah peningkatan harga batubara. "Kami sangat terbantu dengan kenaikan harga batubara menjadi US$ 81 per ton dari US$ 73 per ton," tutur Yulius Gozali, Direktur Keuangan PT Indo Tambangraya Megah Tbk, Jumat (23/3).

Indo Tambangraya berharap pertumbuhan kinerja perusahaan tahun 2017 lalu belanjut di tahun ini. Makanya, perusahaan berkode saham ITMG di Bursa Efek Indonesia tersebut mengejar produksi 22,5 juta ton batubara. Sementara target penjualan tahun ini 25 juta ton batubara. Sebanyak 53% sudah ada pembelinya.

Selain pasar dalam negeri, Indo Tambangraya juga membidik pasar luar negeri yang tengah mengembangkan pembangkit listrik tenaga uap (PLTU). Beberapa yang masuk radar pemasaran merekaantara lain: Vietnam, India, Bangladesh hingga Uni Emirat Arab.

Sebagai perbandingan, sepanjang tahun lalu, Indo Tambangraya memproduksi 22,1 juta ton batubara. Adapun volume penjualan batubara ITMG  mencapai 23,1 juta ton batubara. Sebanyak 5,3 juta ton batubara mereka didistribusikan ke Jepang. Indo Tambangraya juga menjajakan batubara ke PLN dengan porsi 6%-7% dari total penjualan.

Untuk memuluskan rencana bisnis tahun ini, Indo Tambangraya menganggarkan dana belanja modal atawa capital expenditure (capex) sebesar US$ 107,1 juta. Perincianya: sekitar US$ 40 juta capex untuk anak perusahaan yang bergerak dalam bidang kontraktor pertambangan, yakni bernama PT Tambang Raya Usaha Tama.

Tambang Raya Usaha akan menggunakan capex untuk belanja armada. Tujuannya untuk meningkatkan volume pengupasan lapisan tanah. "Diharapkan kapasitas produksinya  bisa mencapai 40 juta BCM tahun ini," harap Yulius.

Sejauh ini, Tambang Raya Usaha berkontribusi 10% terhadap total pendapatan Indo Tambangraya. Target kontribusinya hingga akhir tahun naik menjadi 20%-25%.
Indo Tambangraya memiliki total cadangan batubara sebanyak 253 juta ton. Tahun lalu, mereka mengakuisisi PT Tepian Indah Sukses yang memiliki cadangan sebesar 4,7 juta ton batubara.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×