kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.074.000   -12.000   -0,58%
  • USD/IDR 16.499   -11,00   -0,07%
  • IDX 7.699   70,40   0,92%
  • KOMPAS100 1.077   10,50   0,99%
  • LQ45 782   12,20   1,58%
  • ISSI 264   0,53   0,20%
  • IDX30 406   6,07   1,52%
  • IDXHIDIV20 472   4,64   0,99%
  • IDX80 119   1,25   1,07%
  • IDXV30 129   -1,04   -0,80%
  • IDXQ30 132   1,79   1,38%

Batubara stagnan, ABM Investama cari sambilan


Senin, 04 April 2016 / 11:05 WIB
Batubara stagnan, ABM Investama cari sambilan


Reporter: Emir Yanwardhana | Editor: Dikky Setiawan

JAKARTA. Luruhnya harga batubara dua tahun terakhir tak menyurutkan optimisme perusahaan jasa pertambangan. Salah satunya PT ABM Investama Tbk. Perusahaan ini masih memasang target pertumbuhan konservatif hingga optimistis sepanjang 2016.

Direktur Strategi Korporasi PT ABM Investama Tbk Yovie Priadi menjelaskan, hingga tiga bulan pertama tahun ini, bisnis batubara memang masih sepi alias belum ada pertumbuhan besar. 

Dari sisi volume produksi semisal, belum ada kenaikan. Namun, ada harapan harga ada sedikit kenaikan. "Kalau volume relatif sama dengan tahun lalu, harga rata-rata yang mungkin berbeda," kata Yovie kepada KONTAN Minggu (3/4).

Sebagai gambaran tahun lalu ABM Investama mencatatkan penurunan penjualan sebesar 9,5%. Jika penjualan 2014 lalu mencapai US$ 723 juta, pada 2015 susut menjadi US$ 654 juta.

Perusahaan ini mencatatkan penurunan permintaan dari klien besar seperti PT PLN, dan Xiamen C&D Energy Resources (Lihat tabel). Beruntung perusahaan ini tahun lalu mencatatkan pekerjaan baru dari anak usaha PT Toba Bara Sejahtra Tbk yakni PT Adimitra Baratama Nusantara, sehingga mencatat pendapatan sebesar US$ 67 juta.

Pun demikian perusahaan ini optimistis tahun ini mereka bisa membukukan pendapatan sekitar US$ 680 juta–US$ 740 juta. Artinya perusahaan ini memasang target bawah tumbuh 4% dan target optimistis 13%.

Untuk mencapai target pertumbuhan bisnis tahun ini, manajemen emiten dengan kode saham ABMM ini telah mengalokasikan belanja modal sebesar US$ 45 juta–US$ 50 juta. Menurut dia, belanja modal ini akan dipakai untuk pengembangan bisnis di anak-anak usaha mereka.

Misalnya pengembangan bisnis logistik yang kini dijalani oleh anak usaha PT Cipta Krida Bahari. "Dari bisnis logistik kita berharap menyumbang pendapatan 14%-16 % tahun ini," kata Yovie. Sayangnya Yovie tidak memerinci berapa porsi pendapatan dari PT Cipta Krida Bahari pada tahun lalu dan target 2016.

Selain itu, ABM Investama juga berupaya mengembangkan lini bisnis lain, misalnya jasa pertambangan non batubara seperti tambang bijih besi. Tak hanya itu, perusahaan ini juga telah menjalani bisnis pembangkit setrum. 

Saat ini, ABM Investama punya pembangkit dengan total kapasitas 1.100 mega watt (MW) yang tersebar di beberapa lokasi di Aceh sampai dengan Papua. Tipenya mulai dari pembangkit listrik tenaga diesel, tenaga uap hingga tenaga gas.

Selain itu, manajemen ABM Investama saat ini juga masih getol mencari pasar di dalam negeri. Pangsa pasar yang mereka incar adalah perusahaan operator pembangkit listrik tenaga uap, berbahan bakar batubara. Hanya saja Yovie belum membuka pembangkit mana yang diincar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
BOOST YOUR DIGITAL STRATEGY: Maksimalkan AI & Google Ads untuk Bisnis Anda! Business Contract Drafting

[X]
×