Reporter: Muhammad Yazid | Editor: Anastasia Lilin Yuliantina
JAKARTA. PT Batutua Tembaga Raya siap mengekspor tembaga batangan murni (copper cathode) mulai Mei nanti. Perusahaan telah mengantongi rekomendasi eksportir terdaftar (ET) dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dan tinggal menunggu persetujuan dari Kementerian Perdagangan. Volume ekspor pertama bulan depan sekitar 250 ton.
Meski izin legal sudah di tangan, perusahaan ini belum menentukan pembeli copper cathode tersebut. "Kami belum bisa pastikan pembelinya, tapi 80% produksi tahunan sudah ditanggung oleh broker untuk mencarikan pasar dan mereka akan bertanggung jawab pada pencarian pembeli," beber Herman Seran, Direktur Batutua Tembaga Raya kepada KONTAN, pekan lalu.
Asal tahu saja, Batutua Tembaga Raya merupakan pengelola unit pengolahan dan pemurnian (smelter) di Pulau Wetar, Maluku Barat Daya. Perusahaan bekerjasama dengan PT Batutua Kharisma Permai selaku pemilik izin usaha pertambangan (IUP) dengan konsesi lahan seluas 2.773 hektare (ha). Kedua perusahaan adalah anak usaha Finder Resources Ltd yang bermarkas di Australia.
Seperti diketahui, Batutua juga telah menyelesaikan uji coba pengoperasian smelter mini plant dengan kapasitas produksi 3.000 ton per tahun. "Investasi yang telah kami keluarkan mencapai US$ 24 juta," jelas Herman.
Berdasarkan hasil comissioning itu, perusahaan telah memproduksi 2.440 ton tembaga batangan. Seluruh volume produksi akan dijual di pasar ekspor. Sementara Batutua menargetkan total produksi dan ekspor tembaga batangan mencapai 9.000 ton hingga Desember nanti.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News