Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
BREBES. Harga bawang merah di pasaran lokal yang murah, membuat pengusaha bawang Brebes melakukan ekspor ke Thailand dan Philipina.
Untuk tahap pertama, pengiriman sebanyak 170 ton dilakukan Jumat (10/10) sore, yang dilepas oleh Dirjen Perdagangan Dalam Negeri Kementrian Perdagangan, Srie Agustina, di gudang bawang merah, di Desa Klampok, Wanasari, Brebes, Jawa Tengah.
Bawang yang hendak diekspor ke Malaysia dan Thailand itu merupakan produk Brebes dengan bibit dari luar, yakni Tailand dan Filipina. Hasil dari panen bawang tersebut sengaja dikirim kembali keluar negeri karena kurang cocok dengan kondisi pasar dalam negeri yang sedang murah.
"Brebes masih menjadi basis produksi bawang nasional, walaupun dari bibit Philipina. Tapi dengan ditanam di Indonesia maka menguntungkan petani kita, kita tetap bangga," ujar Srie Agustina.
Dia menambahkan, pengusaha sebaiknya menjaga keseimbangan antara impor dan ekspor bawang merah. Dirinya menginginkan siapa yang ekspor, dia juga harus impor. "Walau permintaan bawang Indonesia oleh pasar luar negeri saat ini memang jumlahnya belum besar. Namun, itu bisa disiasati dengan mengirim bawang merah yang sudah dalam bentuk olahan seperti bawang goreng dan sejenisnya," tambah dia.
Sementara itu, Beni Santoso, pengusaha ekpsor dan impor bawang merah mengatakan, pihaknya sudah menyiapkan 900 ton bawang yang akan di ekspor secara bertahap. "Permintaan dari pasar luar negeri mencapai 2500 ton pertahun, tapi kita hanya bisa mencukupi 1500 ton saja," ucap Beni.
Bawang merah yang diekspor merupakan pembelian pengusaha dari para petani dengan harga yang mencapai Rp 10.000 - Rp 12.500 per kg. (Ari Himawan Sarono)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News