Reporter: Ramadhani Prihatini | Editor: Rizki Caturini
JAKARTA. Tahun ini bisnis pariwisata bakal lebih moncer dibandingkan tahun lalu. PT Bayu Buana Tbk (BAYU) memasang target pertumbuhan bisnis hingga 15% sepanjang tahun ini.
Menurut Agustinus Pake Seko, Presiden Direktur Bayu Buana, bisa meraup target pertumbuhan bisnis tersebut, pihaknya sudah menyiapkan beberapa strategi. Salah satunya adalah tetap mengandalkan pendapatan dari jasa wisata dari perusahaan. Soalnya, tahun lalu, segmen ini berkontribusi 60% dari total pendapatan Bayu Buana.
Baru berikutnya dari segmen ritel yang berupa penjualan tiket serta paket wisata. "Saya lihat, bisnis pariwisata outbound dan inbound tahun ini bisa lebih bagus dibandingkan 2016," katanya kepada KONTAN (20/1).
Nah, salah satu upaya adalah mengoptimalkan wisata umrah. Perusahaan ini baru membuka paket wisata religi tersebut pada November 2016 dan hasilnya terbilang positif.
Makanya, tahun ini, Bayu Buana akan lebih menggeber penjualan paket umrah tersebut. Menurut Agustinus, Bayu Buana menargetkan bisa menjaring sebanyak 2.500 peserta umrah tahun ini.
Ia optimistis, target tersebut bisa tercapai lantaran perusahaan ini juga sudah terbiasa di bisnis wisata. Tinggal penetrasi ke daerah-daerah.
Saat ini, Bayu Buana sudah punya 18 cabang di beberapa daerah. Ini masih ditambah lagi ada tiga cabang hasil kemitraan bentuk waralaba yang berjalan sejak tahun lalu.
Nah, Bayu Buana juga berencana menambah jaringan pemasaran pada tahun ini. Salah satunya lewat sistem kemitraan. Sayang, Agustinus tidak merinci target tambahan kemitraan pada tahun ini.
Namun, pihaknya bakal agresif menawarkan sistem kerjasama tersebut ke kota besar di Indonesia. Terutama di luar Jabodetabek. "Kami mengincar (kota) di Sumatera, Kalimantan dan Sumatera," jelasnya lebih lanjut.
Lewat strategi ekspansi ini, ia optimistis target bisnis yang dipatok bisa tercapai. Termasuk juga bisnis umrah. Malah, di akhir tahun nanti, kontribusi pendapatan dari bisnis umrah bisa mencapai 15%, dari total pendapatan pada tahun 2017 ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News