kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,52%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

BBM Papua Rp 6.450/liter, Pertamina rugi Rp 800 M


Selasa, 18 Oktober 2016 / 13:08 WIB
BBM Papua Rp 6.450/liter, Pertamina rugi Rp 800 M


Sumber: Kompas.com | Editor: Adi Wikanto

Yahukimo. Presiden Joko Widodo mencanangkan program satu harga bahan bakar minyak / BBM untuk seluruh Papua dan Papua Barat. Pencanangan ini dilakukan Jokowi di Bandara Nop Goliat Dekai, Yakohimo, Selasa (18/10/2016).

Dalam sambutannya, Jokowi menegaskan bahwa harga BBM di seluruh wilayah Papua dan Papua Barat harus sama dengan wilayah lain, yakni Rp 6.450 per liter untuk premium.

Jokowi menilai ada ketidakadilan selama bertahun-tahun karena harga premium di wilayah terpencil di Papua bisa mencapai Rp 100.000 rupiah per liter. "Di (Pulau) Jawa, ada kenaikan BBM Rp 1.000 saja sudah demo semuanya. Di sini Rp 100.000 per liter bertahun-tahun, rakyatnya diam," kata Jokowi.

Jokowi mengaku mengetahui harga BBM yang selangit itu saat ia berkunjung ke Papua setahun lalu. Ia mendapatkan informasi itu dari keluhan masyarakat Papua.

"Waktu salaman, banyak yang bisik-bisik ke saya, 'Pak di sini harga BBM-nya Rp 60.000, malah ada yang bilang Rp 100.000'," ucap Jokowi.

Mendengar keluhan itu, Jokowi pun langsung menginstruksikan kepada Menteri Badan Usaha Milik Negara Rini Soemarno dan Direktur Utama Pertamina Dwi Soetjipto agar mencari cara untuk menurunkan harga BBM di Papua.

"Dirut Pertamina menyampaikan ke saya, bisa rugi sampai Rp 800 miliar. Ini bukan masalah untung dan rugi, ini masalah keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia," kata Jokowi disambut tepuk tangan warga.

Akhirnya, Pertamina pun sudah melakukan sejumlah langkah untuk menurunkan harga BBM di Papua. Pertama adalah dengan mengembangkan sembilan lembaga penyalur BBM.

Kapasitas penyimpanan BBM di penyalur juga diperbesar. Selain itu, Pertamina juga sudah membeli dua pesawat Air Tractor AT-802 yang bisa mengangkut 4.000 liter BBM untuk didistribusikan ke daerah yang sulit dijangkau lewat jalur darat.

Jokowi berharap praktik penyaluran BBM di lapangan berjalan sesuai harapan. Ia mengingatkan jangan sampai BBM yang sudah dijual murah hanya dikuasai oleh kelompok tertentu dan kembali dijual dengan harga yang mahal kepada masyarakat. "Kalau harganya naik sedikit tidak apa-apa, tetapi jangan terlalu jauh," ucap Jokowi.

(Ihsanuddin)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×