Reporter: Pamela Sarnia | Editor: Yudho Winarto
JAYAPURA. Pertamina punya pekerjaan rumah (PR) untuk menyesuaikan satu harga bahan bakar minyak (BBM) seluruh Indonesia sesuai permintaan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Belum lagi permintaan Jokowi agar program satu harga dijalankan tanpa menggunakan dana anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN).
"Strateginya pertamina harus efisien sehingga pertamina mendapatkan keuntungan. Pertama, Pertamina bisa melakukan subsidi silang dari tempat-tempat lain atau bisnis-bisnis lain. Karena targetnya bukan hanya Papua satu harga, tapi nusantara satu harga," ujar Direktur Utama Pertamina Dwi Soetjipto usai Peresmian 6 Infrastruktur Kelistrikan Provinsi Papua dan Papua Barat di Gardu Induk Waena-Sentana, Jayapura, Senin (17/10).
Dwi mengatakan, Pertamina telah melakukan efisiensi selama dua tahun terakhir. Dari efisiensi tersebut, Pertamina sudah bisa mencetak laba. "Keuntungan inilah yang kami pakai untuk mensubsidi daerah yang jauh-jauh," kata Dwi.
Meski tak mudah, Pertamina tetap menyadari program satu harga berdampak baik bagi perekonomian nasional. "Dengan program Papua satu harga, satu harga bukan hanya di Papua tapi juga satu harga dengan daerah-daerah yang lain di Jawa, akan berdampak sangat bagus untuk menurungkan biaya produksi di sini, sehingga akan merangsang orang berinvestasi di sini," ujar Dwi.
Dwi mengatakan, program harga BBM Papua satu harga akan diumumkan Jokowi hari ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News