Reporter: Leni Wandira | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bersama Digital Data Centres (BDDC) melihat potensi pertumbuhan industri data center semakin besar seiring dengan meningkatnya permintaan terhadap teknologi kecerdasan buatan (AI).
Presiden Komisaris BDDC, Setyanto Hantoro, menyatakan bahwa perusahaan berkomitmen untuk terus berinvestasi dalam pengembangan pusat data guna memenuhi kebutuhan pasar yang semakin berkembang.
Baca Juga: Mendekatkan Data Center dengan Penyedia ISP, APJII dan BDDC Meresmikan IIX-JK 2
"BDDC sepenuhnya berkomitmen untuk melakukan investasi strategis yang akan mendorong pertumbuhan jangka panjang kami dan memperkuat posisi kami di pasar. Fokus kami adalah pada area yang akan memperkuat bisnis inti, mendorong inovasi, dan menciptakan nilai bagi pemangku kepentingan kami," ujar Setyanto kepada Kontan.co.id, Jumat (7/3).
Tahun ini, BDDC menargetkan investasi baru yang akan digunakan untuk memperluas kapasitas dan meningkatkan infrastruktur data center.
Saat ini, BDDC memiliki dan mengoperasikan dua lokasi dengan dua gedung data center yang memiliki design capacity mencapai 60 megawatt (MW). Dari kapasitas tersebut, sebanyak 6,45 MW telah terpasang dan akan terus berkembang sesuai dengan permintaan pasar.
Setyanto menjelaskan bahwa perkembangan AI menjadi salah satu faktor utama yang mendorong kebutuhan akan pusat data yang lebih besar dan efisien.
Teknologi AI membutuhkan kapasitas komputasi yang tinggi dan infrastruktur yang andal, sehingga pusat data harus terus beradaptasi dengan perkembangan tersebut.
Baca Juga: Portofolio Saratoga (SRTG), BDDC Resmikan JST1 dengan Investasi Capai 320 Juta USD
Kata dia, AI tentunya merupakan faktor penting yang mempengaruhi perkembangan pusat data. Seiring dengan kemajuan teknologi, kami terus beradaptasi dengan permintaan dan peluang baru.
"Meskipun AI menawarkan kemungkinan yang menarik untuk mengoptimalkan operasi dan infrastruktur, fokus kami tetap pada memastikan bahwa pusat data kami dirancang untuk memenuhi kebutuhan klien yang terus berkembang dan mendukung kemajuan teknologi di masa depan," jelasnya.
Menanggapi prospek industri data center di tahun 2025, Setyanto menilai bahwa sektor ini masih memiliki peluang pertumbuhan yang tinggi, meskipun ada berbagai tantangan yang harus dihadapi.
Menurutnya, industri pusat data di Indonesia, seperti di banyak pasar lainnya, menghadapi berbagai tantangan, terutama saat kami menavigasi kemajuan teknologi yang pesat dan meningkatnya permintaan terhadap layanan digital.
"Meskipun pengembangan infrastruktur dan kerangka regulasi merupakan area yang penting untuk diperhatikan, kami yakin industri ini akan terus berkembang dan beradaptasi untuk menghadapi tantangan-tantangan tersebut, memastikan pertumbuhan dan kesuksesan jangka panjang," pungkasnya.
Selanjutnya: Per 6 Maret, Ditjen Pajak Sebut Baru 33,88% Wajib Pajak Lapor SPT Tahunan
Menarik Dibaca: 6 Minuman Terbaik untuk Turunkan Kadar Gula Darah yang Tinggi
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News