Reporter: Dityasa H Forddanta | Editor: Markus Sumartomjon
JAKARTA. Kenaikan beban interkoneksi PT XL Axiata Tbk (EXCL) menjadi salah satu pemicu tertekannya laba bersih perusahaan telekomunikasi ini sepanjang paruh waktu tahun ini. Kenaikan beban tersebut melonjak 57% year on year jadi Rp 1,29 triliun dari sebelumnya Rp 822,28 miliar.
Akibatnya, laba bersih EXCL semester I 2017 tercatat Rp 143,11 miliar. Angka itu turun 36% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya, Rp 822,28 miliar.
Direktur & CEO EXCL Dian Siswarini bilang kenaikan beban interkoneksi itu merupakan efek dari upaya XL Axiata meningkatkan pendapatan data di luar Pulau Jawa. Masalahnya, selama ini para pesaing XL sudah lebih dulu menguasai pasar luar Jawa.
Supaya bisa dikenal, XL pun gencar memberikan promo panggilan ke operator selain XL atau istilahnya off net call."Ini yang menyebabkan beban interkoneksi kami meningkat," ujar Dian, Senin (31/7).
Tapi, promo itu juga dilengkapi dengan promo paket data. Sehingga, selain bisa lebih bebas menggunakan layanan off net call, konsumen juga bisa lebih mengenali layanan paket data dari EXCL.
Strategi ini sudah mulai terlihat. Pendapatan data XL Axiata paruh waktu tahun ini tercatat Rp 5,81 triliun. Angka itu melonjak 63% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya, Rp 3,57 triliun.
Artinya, kontribusi pendapatan data XL di periode tresebut sudah berkontribusi sebesar 53% dari total pendapatan Rp 10,93 triliun. Sementara, semester I 2016, porsinya 33% dari total pendapatan Rp 10,85 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News