kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45893,43   -4,59   -0.51%
  • EMAS1.326.000 1,53%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Begini dampak virus corona ke produksi otomotif Grup Astra


Rabu, 04 Maret 2020 / 14:36 WIB
Begini dampak virus corona ke produksi otomotif Grup Astra
ILUSTRASI. Pekerja menyelesaikan produksi Daihatsu Sigra di pabrik Astra Daihatsu Motor, Karawang Jawa Barat, Rabu (4/8), Sebagian sparepart otomotif masih harus dipasok dari luar negeri, semisal China../pho KONTAN/carolus Agus Waluyo/24/08/2016.


Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sebagian sparepart otomotif memang masih harus dipasok dari luar negeri, semisal China. Adanya pandemik virus corona menyebabkan terhambatnya pasokan material tersebut ke sejumlah produsen otomotif yang bernaung di bawah Astra Group. 

Pada Februari lalu, Direktur Marketing PT Astra Daihatsu Motor, Amelia Tjandra pernah mengatakan kepada Kontan, Daihatsu belum merasakan masalah ke lini produksi akibat dampak virus corona. 

Baca Juga: Jokowi: Investasi yang mau masuk jadi ngerem gara-gara corona

"Memang second tier dari supplier Daihatsu ada yang dari China, tapi jumlahnya kecil. Adapun sampai saat ini produksi masih normal," ujarnya. 

Meski menurutnya secara umum komponen impor tidak terlalu banyak, Amelia menyatakan Daihatsu akan terus mencari solusi yang terbaik.  

Setelah dihubungi Kontan hari ini Amelia menyatakan, "Sejauh ini pasokan masih mencukupi hingga Maret. Adapun ADM masih memonitor lebih jauh untuk produksi di bulan berikutnya,"  jelasnya kepada Kontan.co.id, Rabu (4/3). 

Baca Juga: Bea Cukai: Sejak 10 Februari, tak ada warga China yang ke Indonesia lewat jalur udara

Adapun saat ini Amelia bilang sedikit demi sedikit material impor tersebut mulai dipasok ke dalam negeri. 

Di sisi lain, PT Toyota Astra Motor (TAM) merasakan tahun ini sebagai tantangan. Marketing Director Toyota Astra Motor (TAM), Anton Jimmi menyatakan di tahun ini tantangan yang dihadapi Toyota adalah dampak dari mewabahnya corona. 

Menurutnya ada beberapa komponen yang diindikasi terjadi delay karena pabrik Toyota di China sempat tidak beroperasi sampai dua minggu. 

Baca Juga: Hadapi corona, Bank Dunia siapkan dana pinjaman US$ 12 miliar

Anton bilang saat ini Toyota masih menunggu konfirmasi perihal delay tersebut. "So far, produksi masih normal. Sambil kami monitor situasi," ungkapnya. 

Adapun untuk mengantisipasi masalah ini, Anton menjelaskan Toyota akan melihat model produk mana yang masih tersedia. Nah, Toyota akan fokus dulu ke produk tersebut. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Practical Business Acumen Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×