Reporter: Vina Elvira | Editor: Handoyo
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sekretaris Jenderal Gabungan Pengusaha Elektronik (Gabel) Daniel Suhardiman mengaku, industri barang elektronik barang elektronik turut terdampak oleh pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS).
Daniel mengatakan bahwa saat ini para pelaku usaha masih mengambil langkah ‘wait & see’ dalam menyikapi pelemahan rupiah ini. Apalagi, kondisi pasar barang elektronik tengah melesu sejak tiga bulan terakhir.
“Saya pikir pengusaha masih wait and see soal kenaikan harga pasar masih cukup lesu,” ungkap Daniel, kepada Kontan.co.id, Selasa (24/10).
Baca Juga: Imbas Pelemahan Rupiah, Produsen Mamin Berpotensi Mengerek Harga Jual ke Konsumen
Apabila kondisi ini terjadi dalam jangka panjang, kata Daniel, para pelaku usaha mesti mengambil langkah selanjutnya yakni menaikkan kontribusi penjualan di pasar ekspor. Sebab, penjualan ke luar negeri tentunya akan memberikan margin yang lebih baik ketika dolar AS menguat.
Namun demikian, bukan hal yang mudah juga bagi anggota Gabel untuk mengambil langkah tersebut. “Ini tidak mudah, makanya jangka panjang,” sambungnya.
Baca Juga: Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Suku Bunga Acuan Membebani Pelaku Usaha
Dengan begitu, dalam menyikapi kondisi saat ini para pelaku usaha di industri barang elektronik tetap berupaya menaikkan penjualan di tengah kondisi pasar yang tidak begitu mendukung.
Untuk itu, Gabel meminta kebijakan lartas yang telah direncanakan Kemendag perlu dipercepat implementasinya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News