Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Greenwoods Group terus menunjukan komitmen untuk melanjutkan pembangunan Citaville Parung Panjang meskipun ada pandemi Covid-19. Pengembang ini telah melakukan peresmian gerbang utama kawasan proyek tersebut.
Direktur Citaville Parung Panjang Antonius Congles memandang, realisasi pembangunan sesuai jadwal yang dijanjikan adalah hal penting dalam bisnis property development. “Kami berupaya terus menjaga komitmen itu sehingga kepercayaan dan loyalitas konsumen semakin meningkat dari waktu ke waktu,” katanya dalam press rilis, Minggu (25/10).
Antonius memastikan pembangunan Perumahan Citaville Parung Panjang terus berjalan sesuai rencana yang telah ditentukan sebelumnya. Alhasil selain pintu gerbang utama, pihaknya kini telah merampungkan pembangunan hampir 50% dari tahap 1 yang dikembangkan di tahap pertama.
Baca Juga: Simak kelebihan membeli hunian primary dibandingkan seken
Citaville Parung Panjang dibangun di atas area seluas 7,7 hektare (ha) yang mencakup 686 unit rumah dan 12 unit ruko. Menawarkan tiga pilihan hunian, yaitu tipe Alberta - satu kamar tidur satu lantai seluas 23/60 meter persegi (m2) seharga mulai dari Rp 200 jutaan, tipe Belfast - dua kamar tidur satu lantai (30/60 m2) Rp 300 jutaan, dan tipe Calgary - dua kamar tidur dua lantai (48/60 m2) Rp 400 jutaan.
Antonius mengakui, banyak konsumen tertarik memiliki unit-unit hunian di Citaville Parung Panjang lantaran pengembang menjaga komitmen pembangunannya. Hal itu dibuktikan dengan penjualan tahap pertama sebanyak 202 yang sold out dan tahap kedua mencapai 65% dari total 114 unit. Dalam waktu dekat, Citaville Parung Panjang akan pasarkan ruko 2 lantai seharga Rp 500 jutaan per unit.
Proyek Citaville Parung Panjang dikembangkan dengan dua akses utama dan sistem keamanan 24 jam. Selain lapangan basket serta jogging track juga dilengkapi area publik cukup lengkap seperti gazebo, taman bermain anak, serta balai warga. Kawasan perumahan yang diperkirakan bakal menelan investasi sebesar Rp 200 miliar ini diproyeksikan akan selesai dalam tiga tahun ke depan dan bisa mulai diserahterimakan secara bertahap mulai pertengahan tahun 2021.
Selanjutnya: Hingga akhir tahun, RBMS memprediksi alami kerugian Rp 40 miliar
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
