Reporter: Amalia Nur Fitri | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) merevisi target sales marketing di tahun 2020 menjadi Rp 2,5 triliun dari Rp 4,5 triliun akibat pandemi Covid-19. Summarecon memproyeksikan capaian marketing sales tersebut bakal disumbang oleh proyek rumah sebesar 60%, ruko 17%, apartemen 16% dan kantor 7%.
Corporate Secretary SMRA Jemmy Kusnadi menjabarkan sejak bulan Juli lalu pihaknya menjalankan strategi pemasaran berupa peluncuran kembali produk-produk baru dengan skema pembayaran yang menarik.
"Selain itu kami juga memasarkan produk-produk inventori dengan berbagai program marketing yang tidak kalah menarik," ungkapnya saat dihubungi Kontan.co.id, Rabu (26/8).
Lebih lanjut, Jemmy berkata pihaknya juga mengapresiasi usaha Pemerintah untuk membantu pengembang properti dengan mengeluarkan beberapa stimulus ekonomi dan insentif fiskal antara lain: POJK No.11/POJK.03/2020 mengenai stimulus dampak covid-19, PMK 23/2020, Perpu no.1/2020 yang ditujukan untuk industri-industri yang telah ditentukan termasuk properti.
Baca Juga: Summarecon (SMRA) Pangkas Target Marketing Sales, Begini Prospek Sahamnya
Selain itu, Jemmy mengatakan pihaknya cukup optimistis industri properti akan kembali meningkat seiring mulai kembalinya aktivitas perekonomian.
"Sambil menunggu kepastian tentang vaksin yang diharapkan dapat segera meredakan pandemi ini, kami percaya permintaan properti akan terus ada baik sebagai kebutuhan untuk digunakan maupun sebagai investasi. Selain itu, untuk bisnis pusat perbelanjaan secara bertahap mengalami peningkatan sejak mulai beroperasi kembali di bulan Juni 2020 tentunya dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan," sambung dia.
Tahun ini capex yang dianggarkan SMRA sebesar Rp 600 miliar, dengan porsi Rp 300 miliar untuk akuisisi lahan dan sisanya pengembangan properti. Dari rencana akuisisi lahan, Sekretaris Perusahaan SMRA Jemmy Kusnadi menjelaskan hanya terealisasi kurang dari separuhnya.
"Kita lihat kondisi ini, kita pantau pandemi Covid-19, untuk akuisisi lahan bisa atau tidak dengan budget tersebut," imbuhnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News