Reporter: Vina Elvira | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - SERANG. Emiten produsen keramik, PT Arwana Citramulia Tbk (ARNA), kian serius menyasar segmen pasar menengah ke atas, yang selama ini masih dikuasai oleh produk impor. Langkah ini berani diambil, setelah industri keramik menerima harga gas khusus sebesar US$ 6 per MMBTU sejak tahun 2020.
Chief Operation Officer (COO) Arwana Citramulia Edy Suyanto mengatakan, ARNA akan mencoba bersaing dengan produk impor lewat peluncuran produk anyarnya glazed porcelain atau homogeneous tile (HT), dengan brand ARNA.
Dia menuturkan, sejak pertama diluncurkan, produk anyar ini senantiasa disambut baik oleh pasar. Buktinya, ARNA tidak membutuhkan waktu lama untuk mulai melakukan ekspansi penambahan kapasitas produksi, demi memenuhi permintaan pasar yang terus meningkat dari waktu ke waktu.
"Demand sudah lebih besar dari kemampuan suplai kami, untuk produk berukuran 60x60 dengan brand ARNA," ujar Edy, dalam paparan publik virtual, Selasa (8/3).
Baca Juga: Gelar RUPST, Arwana Citramulia (ARNA) Bagikan Dividen Rp 45 Per Saham
Perusahaan menilai, segmen produk menengah ke atas ini memiliki peluang pasar yang cukup besar. Sehingga dengan peluncuran produk ini, Arwana akan mampu bersaing secara head to head dengan produk impor asal China.
Selain itu, rencana bisnis ARNA juga didukung oleh kelengkapan jaringan distribusi yang dimiliki oleh perusahaan, dengan total hampir 34.000 outlet yang tersebar dari Sabang sampai Merauke.
"Sehingga membuat kami fokus ke depan, bahwa brand ARNA kami akan semakin berkembang," tambahnya.
Edy bilang, ekspansi jaringan pemasaran juga merupakan strategi utama yang dilakukan perusahaan selama ini. Sebab, strategi ini merupakan salah satu faktor yang membuat perusahaan tetap bisa bertahan selama pandemi Covid-19 ini, termasuk ketika sektor properti melesu sebagai dampak pandemi virus corona.
"Kami bersyukur bahwa 99% dari total penjualan kami berfokus pada ritel, ini membuat kami kokoh dan tidak terganggu dan terdampak pada saat sektor properti stagnan, karena yang beli adalah pemakai langsung," jelas Edy.
Dengan begitu, ARNA akan berupaya untuk membangun dan terus memperlebar jaringan pemasaran ke beberapa wilayah di Indonesia. Di tahun ini, ARNA berencana menambah lima sub distributor, di wilayah Sumatra, Jawa, dan Kalimantan.
"Kami berencana untuk menambah dua sub distributor lagi di Sumatra, kami sedang memilih beberapa lokasi. Kemudian di Jawa kami juga akan memilih dan membuka lagi 2 sub distributor, dan satu di Kalimantan. Jadi di tahun ini kami akan menambah lima sub distributor," sebut dia.
Di samping itu, ARNA juga akan terus berupaya memperkuat dan meningkatkan lagi jumlah outlet aktif.
Baca Juga: Arwana Citramulia (ARNA) Targetkan Penjualan Naik 8,2% Jadi Rp 2,76 triliun Tahun Ini
Untuk memaksimalkan kinerja di sepanjang 2022, ARNA juga akan tetap mengeluarkan produk baru secara berkala. Di mana, setiap tahunnya, ARNA menyiapkan desain baru sebagai salah satu upaya untuk merangsang pasar, terutama di tengah kondisi pandemi Covid-19.
"Kami lebih sering me-launching produk baru dengan tentu didukung teknologi digital printing terbaru, dan dengan design up to date dari Italia, sehingga selama tahun lalu, yang menjadi kunci keberhasilan kami adalah berupa konsistensi meluncurkan produk baru," pungkas Edy.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News