Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Handoyo
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bayer menempatkan jajaran kepemimpinan baru di Indonesia. Perusahaan life science global di bidang kesehatan dan pertanian ini berkomitmen mendukung kedua sektor tersebut setelah berkiprah selama 68 tahun di Indonesia.
Di dalam jajaran kepemimpinan baru ini, Bayer menunjuk Yuchen Li sebagai Presiden Direktur Bayer Indonesia sekaligus Country Commercial Lead Crop Science Indonesia and Malaysia. Li mengungkapkan Bayer berkomitmen untuk meneruskan misi "Health for All, Hunger for None", melalui kolaborasi dengan para pemangku kepentingan.
"Kami bertekad untuk terus menghadirkan solusi yang relevan dan berdampak nyata bagi masyarakat Indonesia, guna mendukung perwujudan ketahanan panjangan, dan meningkatkan kualitas hidup melalui kesehatan yang lebih baik," ungkap Li dalam keterangan tertulis yang disiarkan Sabtu (22/3).
Baca Juga: Bayer Indonesia Dorong Inovasi Berkelanjutan untuk Pertanian Masa Depan
Sebagai informasi, Li bergabung dengan Baye sejak tahun 2012. Li sebelumnya telah menempati jabatan kepemimpinan di negara lain, termasuk China, Jepang dan Amerika Serikat.
Sebagai Country Commercial Lead untuk Crop Science di Indonesia dan Malaysia, Li menyampaikan bahwa pertanian merupakan salah satu sektor kunci dalam perekonomian Indonesia. Bayer pun akan mendukung upaya pemerintah dalam mewujudkan ketahanan pangan nasional.
"Dengan meningkatkan pengetahuan petani akan teknologi pertanian terkini, terutama bagi petani kecil di Indonesia agar produktivitas dan pendapatan meningkat, sehingga petani beserta keluarganya bisa sejahtera," kata Li.
Strategi di Sektor Pertanian
Selain menyediakan akses terhadap produk perlindungan tanaman, Bayer juga aktif memberikan pendampingan kepada petani di berbagai wilayah melalui Field Assistant. Program pendampingan ini dilakukan melalui kerja sama dengan penyuluh pertanian setempat.
Bayer juga melakukan inovasi dan inisiatif, salah satunya peluncuran benih jagung bioteknologi DK95R pada tahun 2023. Dengan menggunakan benih jagung bioteknologi DK95R, petani bisa mendapatkan potensi peningkatan pendapatan hingga 30% dibandingkan praktik konvensional.
Baca Juga: Bayer Pasang Instalasi PLTS Atap Terbesar di Industri Farmasi Multinasional Indonesia
Potensi peningkatan pendapatan tersebut diperoleh dari kombinasi hasil panen yang lebih tinggi dan pengurangan biaya input. Sejak tahun 2020, Bayer juga telah membangun 588 kios pintar pertanian melalui Better Life Farming atau BLF Center.
BLF merupakan program pemberdayaan petani lahan kecil untuk memudahkan akses teknologi pertanian, serta menjamin keterlibatan mereka dalam mata rantai nilai pertanian. BLF Center diklaim bisa meningkatkan produktivitas hingga 30% dan penghasilan petani hingga 20%, melalui dampak kepada lebih dari 1,8 juta petani lahan kecil dan keluarganya.
Selain itu, Bayer juga mendirikan Bayer Juwiring Agriculture Research and Academy (Juara), yang merupakan pusat riset terbesar kedua Bayer di kawasan Asia Pasifik. Bayer Juara dibentuk untuk membantu petani di Indonesia menangani penyakit atau hama tanaman serta solusi yang dibutuhkan petani.
Strategi di Sektor Kesehatan
Bersamaan dengan Yuchen Li, kepemimpinan Bayer Indonesia juga dijabat oleh Sook Fun Leong sebagai Country Division Head Consumer Health Indonesia and Malaysia, serta Riaz Buksh sebagai Country Division Head Pharmaceuticals Indonesia, Malaysia and Singapore (IMS) Cluster.
Sook Fun Leong mengungkapkan kesadaran terhadap perawatan kesehatan mandiri (self care) menjadi isu yang penting dan terus berkembang di Indonesia. Kesadaran terhadap self care penting untuk meningkatkan kualitas hidup.
"Hal tersebut akan berdampak positif pada sistem kesehatan, mengurangi tekanan pada penyedia layanan kesehatan, menurunkan biaya, serta memperbaiki akses ke perawatan kesehatan," kata Leong.
Dari sisi produk, Bayer melalui Divisi Consumer Health menawarkan rangkaian obat bebas dan suplemen untuk perawatan kesehatan mandiri. Contohnya adalah pereda nyeri (Saridon), alergi (Claritin), nutrisi (CDR, Redoxon, Berocca, Elevit, Tonikum Bayer), serta dermatologi (Bepanthen, Canesten, Zambuk).
Baca Juga: Klaim Asuransi Kesehatan Naik 16,4% pada 2024, Cermati Prospeknya pada 2025
"Untuk meningkatkan aksesibilitas, Bayer juga memanfaatkan solusi kesehatan digital melalui situs web, platform media sosial, dan saluran e-commerce untuk produk-produknya," ujar Leong.
Sementara itu, Divisi Pharmaceuticals Bayer di Indonesia berfokus pada obat-obatan inovatif dengan resep untuk beberapa area terapi utama. Yakni kardiovaskular dan ginjal; women healthcare untuk pendarahan menstruasi berlebih, endometriosis dan kontrasepsi.
Bayer juga mempunyai produk oftalmologi untuk degenerasi makula terkait usia (AMD) tipe basah dan diabetik makular edema; serta onkologi untuk pengobatan kanker hati dan kanker usus. Divisi Pharmaceuticals ini juga mencakup unit bisnis ragiologi yang menyediakan media kontras untuk diagnostic imaging.
"Bayer berkomitmen meningkatkan kualitas kesehatan pasien melalui obat-obatan inovatif, terutama dalam menghadapi tantangan kebutuhan kesehatan yang belum terpenuhi (unmet need). Kami juga mendukung tenaga kesehatan profesional untuk meningkatkan hasil pengobatan pasien yang lebih baik," tandas Riaz Buksh.
Selanjutnya: Cedera Hilgers & Walsh Terungkap, Akankah Mereka Tampil Lawan Bahrain?
Menarik Dibaca: Ini Panduan Praktis Mengelola Anggaran Keuangan Anda Secara Efektif
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News