kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Begini strategi Duta Intidaya (DAYA) siasati gerai Watson yang terdampak corona


Jumat, 17 Juli 2020 / 15:37 WIB
Begini strategi Duta Intidaya (DAYA) siasati gerai Watson yang terdampak corona
ILUSTRASI. Gerai ritel Watsons; apotek toko obat kecantikan kosmetika kosmetik watson dari PT Duta Intidaya Tbk DAYA


Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Selama pandemi Corona bergulir, gerai Watson yang mayoritas buka di mall terdampak Corona. Ada yang jam operasional diperpendek ada juga yang terpaksa tutup. Namun, PT Duta Intidaya Tbk (DAYA) tidak diam saja, mereka membuat inisiatif untuk meningkatkan penjualan offline dan melakukan ekspansi penjualan online

Presiden Direktur Duta Intidaya, Lilis Mulyawati menjelaskan toko offline terdampak pandemi Corona selama penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). 

Baca Juga: Matahari Department Store (LPPF) membuka tiga gerai baru sepanjang 2020

"Seperti yang diketahui hampir 99% gerai offline Watson ada di mall. Maka dari itu, selama masa PSBB ini kami tetap mengikuti aturan dari manajemen mall. Ada yang jam operasional diperpendek ada juga beberapa mall yang memutuskan tenant tutup kami juga ikut," jelasnya dalam paparan publik secara virtual, Jumat (17/7). 

Lilis menyatakan rata-rata jam operasional diperpendek, buka dari jam 11 dan tutup pada jam 6 atau 7 malam. . 

Adapun untuk menyiasati penurunan costumer ke toko offline, Lilis menjelaskan DAYA meluncurkan layanan Watson Send atau layanan pengiriman Watson melalui WhatsApp yang tersedia 139 gerai. Adapun upaya ini dilakukan untuk menutupi penurunan penjualan di offline. "Hasilnya luar biasa, terjadi penambahan sales 20% ke offline di masa pandemi," kata Lilis. 

Di saat yang sama, Lilis mengatakan DAYA juga terus mendorong penjualan online lewat e-commerce untuk mengimbangi kelangsungan hidup perusahaan di toko offline

Melihat histori penjualan online DAYA, Lilis memaparkan Duta Intidaya sudah mulai meluncurkan gerai online pertamanya di Lazada.com pada 2016. Kemudian berlanjut di tahun berikutnya hingga 2019 Duta Intidaya makin gencar menjalin kerjasama dengan sejumlah platform e-commerce seperti Shopee, Blibli, dan Bukalapak. Adapun setelah memperkuat posisi e-commerce, penjualan DAYA meningkat sekitar 80% yoy di 2019. 

Baca Juga: Merugi di kuartal I 2020, Duta Intidaya (DAYA) yakin akhir tahun bisa catatkan untung

Adapun setelah terhubung dengan layanan e-money seperti Dana, Ovo, Gopay, dll transaksi E-money di Watson meningkat 4000% yoy di sepanjang 2019. Lilis bilang di tahun ini Duta Intidaya akan melakukan ekspansi penjualan online yakni  bekerjasama dengan Tokopedia untuk memperkuat penjualan lewat online

Di semester I 2020, Lilis menyatakan kontribusi penjualan online sudah 15% ke penjualan DAYA. Lantas di semester II untuk penjualan offline diproyeksikan akan kembali normal. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×