CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.386.000   -14.000   -1,00%
  • USD/IDR 16.295
  • IDX 7.288   47,89   0,66%
  • KOMPAS100 1.141   4,85   0,43%
  • LQ45 920   4,23   0,46%
  • ISSI 218   1,27   0,58%
  • IDX30 460   1,81   0,40%
  • IDXHIDIV20 553   3,30   0,60%
  • IDX80 128   0,57   0,44%
  • IDXV30 130   1,52   1,18%
  • IDXQ30 155   0,78   0,50%

Begini Strategi EPAC Maksimalkan Penjualan di Sisa Tahun 2021


Minggu, 26 Desember 2021 / 17:24 WIB
Begini Strategi EPAC Maksimalkan Penjualan di Sisa Tahun 2021
ILUSTRASI. Aneka kemasan produksi PT Megalestari Epack Sentosaraya Tbk (EPAC).


Reporter: Vina Elvira | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Megalestari Epack Sentosaraya Tbk (EPAC) mengatakan, selama masa pandemi permintaan kemasan untuk produk snack atau camilan mengalami penurunan yang cukup besar. Kondisi di atas membuat EPAC memilih untuk fokus kepada pemenuhan permintaan untuk produk-produk konsumsi rumah tangga yang permintaannya diklaim cukup stabil.

"Selama pandemi produk yang stabil itu produk-produk konsumsi rumah tangga, seperti minyak goreng, tepung terugi, makanan kering, beras, yang merupakan makanan pokok," ungkap Direktur Utama Megalestari Epack Bahar Ghazali, dalam Paparan Publik Virtual, Jumat (24/12) lalu. 

Di samping itu, di tahun ini hingga ke depannya, Megalestari Epack juga akan terus berupaya membidik segmen Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang selama ini belum tersentuh oleh industri flexible packaging.  

Baca Juga: Punya Potensi Besar, Megalestari Epack Sentosaraya (EPAC) Bidik Segmen UMKM

Strategi ini dijalankan seiring dengan perkembangan aplikasi layanan pesan-antar makanan online yang dinilai turut mendorong pertumbuhan bisnis UMKM, sehingga memiliki potensi yang besar untuk EPAC. "Yang paling besar di saat seperti ini adalah pasar tradisional dan UMKM yang masih blm terjangkau oleh flexible packaging, dan ini adalah potensi pasar yang sangat besar," lanjut Bahar. 

Untuk menstabilkan penjualan hingga akhir tahun nanti, EPAC pun menerapkan sejumlah strategi bisnis. Pertama, meningkatkan kualitas pelayanan kepada para konsumen. Hal ini menjadi penting untuk menjaga loyalitas konsumen sehingga terus kembali memilih EPAC.

Selanjutnya adalah, inovatif dalam pemilihan material yang lebih kompetitif. "Sehingga bisa memberikan nilai tambah kepada konsumen kami," tutur dia.  

 

Hingga September 2021, EPAC membukukan penjualan sebesar Rp 112,34 miliar. Jumlah ini menurun 8,40% dari periode yang sama tahun lalu senilai Rp 122,65 miliar. 

Dari sisi bottom line juga ikut mencatatkan penurunan. Per kuartal III-2021, laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk tercatat sebesar Rp 5,06 miliar. Sedangkan pada kuartal III-2020 laba EPAC masih mencapai Rp 8,01 miliar. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
[ntensive Boothcamp] Business Intelligence with Ms Excel Sales for Non-Sales (Sales for Non-Sales Bukan Orang Sales, Bisa Menjual?)

[X]
×