kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.499.000   -40.000   -2,60%
  • USD/IDR 15.935   -60,00   -0,38%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

Begini strategi Sociolla kembangkan bisnis di masa pandemi


Senin, 04 Oktober 2021 / 20:32 WIB
Begini strategi Sociolla kembangkan bisnis di masa pandemi
ILUSTRASI. Bisnis Social Bella Indonesia (Sociolla) semakin berkembang saat pandemi.


Reporter: Vina Elvira | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pandemi Covid-19 yang merebak di Indonesia sejak tahun lalu, mendorong marketplace beauty care, PT Social Bella Indonesia (Sociolla) semakin mengembangkan bisnis mereka. Hal ini salah satunya didukung oleh adanya percepatan gelombang digitalisasi, yang mendorong perubahan perilaku masyarakat di masa pandemi, termasuk kebiasaan mereka dalam berbelanja. 

Co-Founder & President Social Bella Christopher Madiam mengatakan, ketahanan model bisnis yang diterapkan Sociolla, telah terbukti berhasil mengantarkan mereka melewati masa pandemi dengan baik. Hal itu terbukti dari pertumbuhan pengguna layanan Sociolla yang meningkat dua kali lipat dibandingkan sebelum masa pandemi, dan jauh lebih tinggi dari rata-rata peningkatan 15% pengguna e-commerce di Indonesia pada tahun 2021.

"Kelengkapan ekosistem kecantikan Social Bella yang terintegrasi langsung secara online-to-offline, ditambah dengan pemahaman mendalam akan pasar kecantikan Indonesia, dan perilaku pengguna yang terangkum dalam SOCO (superapp kecantikan yang dapat membantu pengguna menikmati pengalaman kecantikan secara holistik)," kata Christoper kepada Kontan.co.id, Senin (4/10). 

Baca Juga: Catatkan kinerja gemilang di semester pertama, ini kata manajemen Mustika Ratu (MRAT)

Sebagai e-commerce kecantikan, laju bisnis Sociolla  turut didukung keberadaan SOCO. SOCO sendiri tidak hanya berperan sebagai superapp bagi pengguna saja, tetapi juga sebagai acuan bagi Sociolla untuk mengidentifikasi produk yang dibutuhkan oleh para pelanggan di masa pandemi. 

Sociolla pun sejauh ini telah menggandeng lebih dari 300 brand yang sedang berkembang serta diminati oleh pelanggan, terutama selama pandemi seperti saat ini. 

"Upaya ini mendorong Sociolla untuk bisa menangkap potensi besar dari pertumbuhan produk perawatan kulit, tubuh dan perawatan rambut selama pandemi, karena pelanggan menghabiskan lebih banyak waktu di rumah untuk melakukan perawatan diri," kata Christoper. 

Sebagai informasi, SOCO juga dikenal sebagai platform review produk untuk kecantikan dan perawatan pribadi di Indonesia dengan lebih dari 90.000 produk dengan lebih dari 2,1 juta ulasan. 

Pada Mei tahun ini, Sociolla juga baru saja mendapatkan pendanaan terbaru yang diperoleh dari empat investor, yakni L Catterton, Indies Capital, East Ventures dan Jungle Ventures. Dana sebesar US$ 58 juta atau sekitar Rp 818 miliar ini akan digunakan oleh perusahaan untuk mengembangkan inovasi dan produk Sociolla di Asia Tenggara, dalam hal ini untuk pasar Indonesia dan Vietnam. 

Sebagaimana diketahui, hingga kini, Sociolla telah memiliki 25 toko offline di sejumlah kota di Indonesia dan 2 toko di Vietnam.

Selanjutnya: Ini dia investor yang beli 25% saham Victoria Care Indonesia (VICI)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×