Reporter: Rashif Usman | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Produksi sawit pada tahun ini masih dipengaruhi efek El Nino atau musim panas berkepanjangan yang terjadi pada tahun lalu. Fenomena cuaca tersebut dinilai dapat menurunkan produksi sawit, baik untuk tandan buah segar (TBS) maupun Crude Palm Oil (CPO).
Direktur Utama PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI), Santosa menyampaikan tren produksi sawit memang menunjukkan penurunan sepanjang kuartal I-2024. Selain efek El Nino, penurunan produksi juga dikarenakan adanya seasonal low crop atau jumlah buah masak di pokok sawit yang rendah.
"Secara umum di kuartal I-2024, produksi sawit selalu turun karena low crop season. Kemudian apakah ini (penurunan produksi) akan lebih panjang karena adanya efek El Nino masih kita cermati lebih lanjut," kata Santosa kepada Kontan, Senin (18/3) lalu.
Baca Juga: Menakar Dampak La Nina Terhadap Kinerja Emiten CPO
Santosa memperkirakan produksi sawit AALI tahun ini akan stabil di sekitar pencapaian produksi tahun lalu untuk kebun-kebun inti. Dalam catatan Kontan, produksi TBS dari kebun inti AALI pada tahun 2023 mencapai 3,31 juta ton atau naik 4,8% dari produksi TBS pada 2022 yang hanya sebesar 3,15 juta ton.
"Sementara untuk TBS dari luar masih perlu dicermati dari efek cuaca yang tidak menentu saat ini," ucapnya.
Santosa menerangkan, strategi perusahaan tahun ini menggenjot kinerja dengan tetap berfokus pada operational excellence, terutama menghadapi libur Lebaran di mana sebagian besar tenaga kerja akan mudik dalam waktu yang cukup lama pada kuartal II-2024.
"Fokus operational excellence ini agar utamanya rotasi panen bisa segera normal dengan kecukupan jumlah tenaga kerja," ujarnya.
Sebagai informasi tambahan, AALI memiliki total 210.000 hektare perkebunan sawit, di mana sepertiga dari total tanaman kelapa sawit perusahaan sudah ditanam sejak tahun 1994-1997, sehingga saat ini sudah memasuki masa penurunan produksi dan harus segera replanting.
AALI menargetkan program replanting perkebunan sawit hanya sekitar 5.000-6.000 hektare per tahun. Hal tersebut dilakukan untuk menjaga agar produksi kelapa sawit perusahaan tidak terlalu ambles.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News