kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45897,44   -1,31   -0.15%
  • EMAS1.318.000 -0,68%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Begini tanggapan Kadin soal pipa gas Cisem yang mangkrak


Selasa, 29 September 2020 / 18:51 WIB
Begini tanggapan Kadin soal pipa gas Cisem yang mangkrak
ILUSTRASI. Pipa gas. ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya/wsj.


Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Handoyo .

Tak hanya pemerintah dan Rekind, Achmad juga menyoroti PT Perusahaan Gas Negara (PGN) Tbk. yang menurutnya juga harus ikut menyukseskan pembangunan pipa gas Cisem sebagai badan usaha yang mendominasi pipanisasi dan penyaluran gas di tanah air. Apalagi, saat ini PGN sudah masuk ke dalam holding migas BUMN di bawah Pertamina. 

"Pemerintah dan PGN kemana? sebagai proyek strategis nasional, pemerintah harus ikut. Sekarang kalau infrastruktur terintegarasi, yang jalanin pasokan pipanya juga kan PGN," pungkas Achmad.

Dalam Rapat Dengar Pendapat yang digelar Komisi VII DPR RI, Selasa (29/9), Direktur Utama Pupuk Indonesia Achmad Bakir Pasaman menjelaskan bahwa menurut laporan dari Rekind, proyek pipa gas Cisem tidak menguntungkan secara keekonomian. Hal itu berdasarkan analisa keekonomian dengan menghitung perbedaan dari tahun 2006 saat lelang dan tahun 2020 ini.

Baca Juga: BPH Migas: Dirut Rekind pernah menyatakan siap bangun proyek pipa Cirebon Semarang

Alhasil, perhitungan biaya (cost) untuk proyek ini juga mengalami perubahan. "Kami paham, tugas kami sebagai BUMN harus menggerakan roda perekonomian. Namun demikian, kalau untuk melaksanakan proyek, kami tetap harus mengacu pada keekonomian, karena harus dapat dipertanggung jawabkan secara korporasi," ungkap Achmad.

Achmad pun mengaku siap untuk kembali duduk bersama dengan BPH Migas dan stakeholders terkait untuk mendiskusikan kembali kelanjutan proyek pipa gas Cisem ini. "Kami akan menerima keputusan apa pun. Saya sudah bilang kepada pihak Rekind, bahwa tidak boleh menghambat proyek Cisem itu. apa pun keputusan yang diambil pemerintah, mungkin yang terbaik untuk proyek Cisem," pungkasnya.

Sebagai informasi, proyek pipa gas transmisi Cirebon-Semarang ini dimenangkan oleh PT Rekayasa Industri sejak tahun 2006 lalu. Berdasarkan keputusan tersebut, tarif pengangkutan atau toll-fee gas ditetapkan sebesar US$ 0,36 per MMBTU. 

Proyek sepanjang 255 kilometer membutuhkan investasi sekitar US$ 169,41 juta. Jangka waktu pembangunan direncanakan selama 24 bulan dan ditargetkan selesai pada 2022.

Selanjutnya: Komisi VII DPR minta kejelasan terkait mangkraknya proyek pipa gas Cisem

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×