kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45910,80   -12,69   -1.37%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Begini upaya Dompet Dhuafa mendorong ketahanan pangan keluarga di masa pandemi


Senin, 03 Mei 2021 / 18:52 WIB
Begini upaya Dompet Dhuafa mendorong ketahanan pangan keluarga di masa pandemi
ILUSTRASI. Panen ikan nila.


Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pandemi COVID-19 yang telah melanda Indonesia lebih dari setahun lalu, berdampak besar pada lesunya industri perikanan di beberapa wilayah. Kondisi tersebut menyebabkan berkurangnya serapan pasokan ikan dari nelayan dan pembudidaya, kepada pembeli. Sehingga terjadilah penumpukan hasil produksi dan penurunan mutu ikan tidak tertangani dengan baik.

Mendukung program Ketahanan Pangan berbasis desa atau masyarakat, termasuk di dalamnya para petani perikanan tambak, Dompet Dhuafa bersama Kelompok Tani Darul Arqam menggelar panen perdana pada Minggu, (2/5), sekaligus pengembangan lahan budidaya ikan nila di Desa Kenanga, Blok Gandok, Kecamatan Sindang, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat. 

"Pengembangan pemberdayaan ekonomi dengan pendekatan dakwah, budaya & pelayanan masyarakat bersinergi untuk membangun ketahanan pangan. Maka, di masa pandemi Covid-19 ini, masyarakat harus survive," Ahmad Shonhaji, Direktur Dakwah Budaya dan Pengembangan Masyarakat Dompet Dhuafa, sekaligus Ketua Satgas Gugus Tugas Covid-19 Dompet Dhuafa dalam keterangannya, Senin (3/5).

Baca Juga: Kementerian PUPR targetkan Bendungan Ladongi di Sultra rampung akhir 2021

"Semoga dapat bertumbuh penerima manfaat yang dalam hal ini para petani. Bahwa dana zakat produktif yang diamanahkan oleh para donatur dapat tepat guna. Sehingga yang kita harapkan dari ketahanan ekonomi keluarga penerima manfaat dapat memberikan dampak luas bagi masyarakat," katanya.

Budidaya perikanan menjadi salah satu usaha yang menjanjikan. Karena ikan yang memiliki sumber protein, makin digemari masyarakat semua kalangan. Pasca pandemi, pasokan supplies raw material berpotensi terhadap penurunan produksi di perdesaan. Sehingga ketahanan pangan menjadi terganggu.

"Kami mengucapkan terima kasih, kepada para donatur Dompet Dhuafa yang sudah banyak dalam mewujudkan impian kami untuk menjadi wirausaha di bidang ternak ikan air tawar. Semoga donatur Dompet Dhuafa semakin sukses," ucap Kusein, Ketua Kelompok Tani Darul Arqam.

Baca Juga: Pusbarindo beberkan tantangan untuk merealisasikan wajib tanam bawang putih

Budidaya ikan nila pada lahan tambak seluas 12x20 meter yang menghasilkan sekitar 4.000 kg ikan nila. Pengembangan lahan budidaya ikan nila akan berpotensi menghasilkan panen sekitar 2.000-3.000 kg di setiap bulan per tambak agar percepatan pertumbuhan ekonomi Indonesia tidak masuk ke jurang resesi akibat pertumbuhan ekonomi minus. 

"Semoga apa yang di-support dana zakat produktif dari para donatur Dompet Dhuafa Bukan berdampak pada aspek ekonomi dan sosial saja. Tapi dapat berdampak pada spiritual penerima manfaat," tambah Ahmad Shonhaji.

Selanjutnya: Kebutuhan pangan dan alat kesehatan dominasi transaksi e-commerce pada Ramadan 2021

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×