kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Bekraf: Film lokal bisa bersaing dengan film asing


Jumat, 14 Juli 2017 / 11:16 WIB
Bekraf: Film lokal bisa bersaing dengan film asing


Reporter: Jane Aprilyani | Editor: Dessy Rosalina

JAKARTA. Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) tidak khawatir dengan bermunculan film box office dari luar negeri. Semenjak dibuka daftar negatif investasi (DNI) dan investor asing masuk untuk industri perfilman, hal ini justru memicu film lokal untuk berkembang.

Kepala Bekraf Triawan Munaf menilai perkembangan tayangan film box office asing di tanah air sangat baik untuk memicu kualitas film nasional. Dampak yang ditimbulkan justru bukan memacu film asing bertambah tetapi membuat investor asing untuk kembangkan film nasional.

"Tidak khawatir karena adanya box office menaikkan gairah film lokal. Buktinya lebih dari 10 film lokal ditonton lebih dari satu juta penonton," ujar Triawan.

Triawan lebih lanjut menilai Indonesia berpotensi besar menjadi pasar industri perfilman. Karena itulah, dia tidak membatasi masuknya film-film asing yang akan menjadi box office. Hal ini pun jelas akan menguntungkan pengusaha bioskop Indonesia. 

Terbukti, dua minggu lalu, Triawan bertemu dengan Chairman Lotte yang akan membuka Cinema di Indonesia. "Saya ingatkan beliau kalau sudah boleh buka (bioskop), silahkan masuk. Namun, mereka sedang pelajari lagi," kata Triawan.


Seperti yang diketahui, beberapa film lokal yang juga menjadi box office atau pilihan penonton seperti Ada Apa Dengan Cinta (2), Warkop Dki Reborn, Cek Toko Sebelah, Rudy Habibie, Hangout, My Stupid Boss dan lainnya.

Rencananya akan tayang lagi film Wiro Sableng yang akan diproduksi Century Fox Film dan diproduseri Sheila Timothy. Film ini dijadwalkan tayang di seluruh bioskop Tanah Air. "Sedang pre-production," katanya kepada KONTAN, Jumat (14/7).

Pengusaha bioskop lain, Bernard Kent Sondakh menilai, masuknya film box office luar negeri di Indonesia cukup meningkatkan tingkat okupansi studio bioskop. "Ada yang full, ada yang 70%-80% tergantung kota dan lokasi," ujar Bernard.

Tak hanya tingkat okupansi, Bernard bilang dari lima lokasi bioskop CGV meningkat menjadi 31 lokasi yang terdapat bioskop CGV dan akhir tahun 2017 akan bertambah 48 lokasi. Hal ini jelas menambah pendapatan CGV Blitz.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×