Reporter: Klaudia Molasiarani | Editor: Dupla Kartini
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penambahan armada kendaraan masih masuk dalam agenda tahunan PT Blue Bird Tbk. Hanya saja, perusahaan jasa transportasi tersebut belum memastikan jumlah kendaraan yang akan ditambah.
Alasan Blue Bird, ekspansi penambahan armada kendaraan akan menyesuikan dengan keadaan. "Kami fleksibel mengenai armada, bergantung permintaan di pasar seperti apa," terang Michael Tene, Kepala Hubungan Investor PT Blue Bird Tbk kepada KONTAN, Jumat (5/1).
Yang terang, Blue Bird yakin realisasi penambahan kendaraan tak akan sulit. Pasalnya, mereka masih menggenggam banyak izin operasional kendaraan angkutan. Hanya saja, Blue Bird tak menyebutkan jumlah izin operasional yang dimaksud.
Nanti, belanja armada kendaraan Blue Bird tak pandang bulu. Perusahaan yang tercatat dengan kode saham BIRD di Bursa Efek Indonesia itu membuka peluang belanja kendaraan untuk semua segmen bisnis. Sumber dananya dari kas internal dan pinjaman perbankan.
Sejauh ini, belum diketahui berapa dana belanja modal atawa capital expenditure (capex) Blue Bird 2018. Sebagai perbandingan saja, KONTAN mencatat tahun lalu mereka menyediakan capex sekitar Rp 1,2 triliun. Dana itu untuk mengembangkan bisnis shuttle bus, membeli kendaraan baru dan meremajakan kendaraan lawas.
Saat ini Blue Bird dalam tahap memesan 1.000 unit kendaraan replacement atau pengganti. Sementara total armada kendaraan Blue Bird saat ini sebanyak 39.000 unit.
Selain menambah kendaraan baru dan meremajakan kendaraan lama, Blue Bird menggelar sejumlah strategi bisnis lain. Misal pada Desember 2017 lalu, perusahaan itu menjalin kerjasama bisnis dengan penyedia aplikasi perjalanan Traveloka.
Sebelumnya, Blue Bird masuk bisnis perjalanan lewat Big Bird Jalan-Jalan. Perusahaan ini mengklaim, jumlah penumpang layanan perjalanan tersebut naik pada saat musim liburan akhir tahun kemarin. "Ada tambahan penumpang harusnya, tetapi saya belum dapat datanya," ujar Michael.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News