Sumber: Antara | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara mengatakan pemerintah tengah menyiapkan pedoman perdagangan elektronik atau e-commerce di Tanah Air. Diharapkan pedoman ini selesai dalam tiga hingga enam bulan kedepan.
"Kesepakatannya kita akan menyiapkan semacam 'roadmap', dalam tiga-enam bulan ini sudah harus tersedia," ujarnya seusai rapat koordinasi membahas penerapan e-commerce di Jakarta, Jumat (6/3).
Ikut hadir dalam rapat koordinasi yang dipimpin oleh Menteri Koordinator bidang Perekonomian Sofyan Djalil ini antara lain Menteri Koordinator bidang Politik Hukum dan Keamanan Tedjo Edhy Purdjiatno dan Menteri Perdagangan Rahmat Gobel.
Rudiantara mengatakan masih ada beberapa hal terkait pelaksanaan e-commerce yang sedang disiapkan terkait kesiapan infrastruktur, logistik serta payment gateway yang berfungsi untuk menjembatani sistem elektronik ini.
"Permasalahan e-commerce ini multistakeholder, karena kementerian yang terlibat banyak, seperti Kemendag, BKPM dan BI. Kalau dari kami, nanti (jasa pengguna) yang mendaftar harus melakukan sertifikasi termasuk segi keamanannya," ujarnya.
Rudiantara menambahkan potensi penerapan e-commerce di Indonesia sangat besar, dan tahun ini diperkirakan transaksi dari sistem elektronik ini bisa mencapai 20 miliar dolar AS, lebih tinggi dari 2014 yang tercatat 12 miliar dolar AS.
"Di Tiongkok, e-commerce-nya sudah tiga kali APBN Indonesia, kita tahun depan targetnya baru 20 miliar dolar AS, kita harus sama-sama berkoordinasi agar seluruh kementerian ini terintegrasi," kata Rudiantara.
Ia memastikan kesuksesan Tiongkok dalam memanfaatkan transaksi e-commerce untuk mendorong sektor perdagangan bisa menjadi acuan penyusunan peta jalan sistem elektronik yang sedang disiapkan oleh pemerintah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News