Reporter: Lailatul Anisah | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Perdagangan (Kemendag) melaporkan realisasi Domestic Market Obligation (DMO) minyak goreng hanya mencapai 320.783 ton selama periode Maret 2023.
Capaian tersebut masih lebih rendah dari target DMO yang diterapkan oleh pemerintah yaitu 450.000 bulan.
"Berdasarkan laporan yang disampaikan produsen minyak goreng ke SIMIRAH pada Bulan Maret 2023, produsen telah mendistribusikan DMO Minyak Goreng Rakyat ke D1 sebanyak 320.783 ton," kata Dirjen Perdagangan Dalam Negeri Kemendag, Isy Karim pada Kontan.co.id Rabu (5/4).
Dari total DMO Minyak Goreng Rakyat yang dilaporkan, sebanyak 122.786 ton atau 38,28% dalam bentuk MinyaKita, sementara sisanya adalah dalam bentuk curah.
Isy mengatakan capaian periode bulan Maret ini memang belum mencapai target pemerintah terkait DMO MinyaKita yaitu 40% dari alokasi DMO bulanan. Namun demikian, menurutnya capaian ini lebih besar daripada bulan sebelumnya yang jauh di bawah target pemerintah.
Baca Juga: Usai Lebaran, Pengusaha Minta Pemerintah Evaluasi Kebijakan Pembatasan Ekspor CPO
"Bulan Maret ini sudah cukup baik mengingat realisasi MinyaKita sudah mendekati target dari pemerintah, yaitu DMO Minyak Goreng Rakyat dalam bentuk MinyaKita sebanyak 40% dari alokasi DMO bulanan yang telah ditetapkan," tutur Isy.
Asal tahu saja, Pemerintah meningkatkan kewajiban DMO minyak goreng ditingkatkan sebesar 50% dari 300 ton menjadi 450.000 ton per bulan.
Tujuannya untuk menambah suplai minyak goreng kemasan dalam bentuk MinyaKita dan curah selama Ramadan dan Lebaran. Kebijakan ini berlaku selama tiga bulan, yakni Februari-April 2023.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News