kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,51   7,16   0.77%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Belum tertarik revisi RKAB, ADRO masih fokus kejar target sesuai panduan di 2020


Rabu, 03 Juni 2020 / 15:24 WIB
Belum tertarik revisi RKAB, ADRO masih fokus kejar target sesuai panduan di 2020


Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Adaro Energy Tbk (ADRO) belum berniat untuk melakukan revisi Rencana Kerja dan Anggaran Biaya (RKAB) tahun 2020. Meski di tengah pandemi corona (covid-19) ADRO masih optimistis mengejar target yang tertuang di panduan operasional tahun ini.

Head of Corporate Communication ADRO Febriati Nadira menyampaikan, pihaknya belum mengubah panduan di tahun 2020. Yakni produksi batubara yang ditarget di levek 54 juta ton - 58 juta ton. EBITDA operasional sebesar US$ 900 juta - US$ 1,2 miliar, serta belanja modal senilai US$ 300 juta - US$ 400 juta. "Sesuai panduan saat ini, belum berubah," kata Nadira kepada Kontan.co.id, Rabu (3/6).

Baca Juga: Hadapi new normal, Adaro Energy (ADRO) masih pertahankan panduan operasional

Nadira menambahkan, pihaknya akan tetap melakukan kegiatan operasi sesuai rencana di tambang-tambang milik ADRO. Dia bilang, kegiatan operasi tersebut dilakukan sembari mempertahankan kinerja yang solid melalui model bisnis terintegrasi.

Di era pandemi ini, Nadira pun memastikan bahwa ADRO memprioritaskan kesehatan dan keselamatan karyawan. "Adaro terus fokus terhadap keunggulan operasional dan efisiensi. Strategi bisnis kami untuk bisnis batubara yaitu mempertahankan strategi penambangan yang optimal dan operasi efisien," sebutnya.

Baca Juga: Tambah volume produksi batubara, ABM Investama (ABMM) buka opsi revisi RKAB

Dalam catatan Kontan.co.id, volume produksi batubara ADRO masih bisa tumbuh 5% (yoy) menjadi 14,41 juta ton di kuartal pertama lalu. ADRO juga mencatatkan peningkatan volume penjualan batubara sebanyak 8% (yoy) menjadi 14,39 juta ton. Namun, dari sisi keuangan, pendapatan ADRO menyusut 11,34% (yoy) menjadi US$ 750,46 juta. Laba bersih perusahaan ini juga turun 17,35% (yoy) menjadi US$ 98,17 juta.

Sepanjang Kuartal I, Asia Tenggara masih menjadi pasar utama ADRO dalam menjual komoditas batubara dengan porsi 47% dari total volume penjualan. Indonesia dan Malaysia menjadi dua pasar terbesar ADRO di wilayah ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×