kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.932.000   3.000   0,16%
  • USD/IDR 16.324   50,00   0,31%
  • IDX 7.906   -21,15   -0,27%
  • KOMPAS100 1.110   -3,68   -0,33%
  • LQ45 818   -11,31   -1,36%
  • ISSI 266   0,54   0,20%
  • IDX30 424   -4,89   -1,14%
  • IDXHIDIV20 492   -5,66   -1,14%
  • IDX80 123   -1,56   -1,25%
  • IDXV30 132   -0,72   -0,54%
  • IDXQ30 137   -1,77   -1,27%

Beralih ke rumah menengah


Senin, 19 Mei 2014 / 10:20 WIB
Beralih ke rumah menengah
ILUSTRASI. Manfaat buah anggur untuk kesehatan.


Reporter: Adisti Dini Indreswari | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Survei harga properti residensial Bank Indonesia (BI) mencatat, pada kuartal I-2014, volume penjualan  rumah hanya tumbuh 15,33%. Padahal, di kuartal IV-2013, penjualan masih tumbuh 31,54%.

Penurunan paling tajam terjadi di penjualan tipe rumah di atas 70 meter persegi (m²). Tren penurunan penjualan ini memaksa pengembang mengubah strategi.

Caranya, pengembang mulai mengantisipasi dengan beralih menggarap rumah kelas menengah. Salah satu contohnya adalah PT Modernland Realty Tbk.

"Jika sebelumnya kami lebih banyak membangun rumah dengan harga di atas Rp 2,5 miliar per unit, sekarang menjadi Rp 1,5 miliar-Rp 2 miliar per unit," jelas Cuncun Wijaya, Hubungan Investor Modernland kepada KONTAN, akhir pekan lalu.

Cuncun mengakui ada tren penurunan penjualan. Selama tiga bulan pertama 2014, perusahaan itu baru mengantongi penjualan Rp 100 miliar dari proyek Jakarta Garden City di Cakung, Jakarta Timur.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Powered Scenario Analysis AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004

[X]
×