kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,96   4,45   0.48%
  • EMAS1.350.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Berbisnis dari orang yang suka pakai kalung emas


Jumat, 02 September 2016 / 17:30 WIB
Berbisnis dari orang yang suka pakai kalung emas


Reporter: Roy Franedya | Editor: S.S. Kurniawan

Seperti masyarakat Indonesia kebanyakan, Suparti memilih perhiasan emas sebagai tabungan. Perempuan 65 tahun ini sama sekali tak melirik emas lantakan atau koin emas untuk investasi.

Koleksi perhiasan emas pensiunan guru sekolah dasar (SD) di Jakarta ini cukup lengkap, mulai cincin, gelang, hingga kalung. “Untuk jaga-jaga kalau ada kebutuhan mendesak,” kata nenek delapan cucu ini.

Dan, pilihan perhiasan emas yang bisa masuk dalam keranjang investasi bakal lebih beragam. Masyarakat bisa membeli perhiasan emas rancangan PT Antam Tbk. Produsen emas pelat merah ini terjun juga ke bisnis perhiasan emas.

Untuk tahap awal, Antam baru akan meluncurkan perhiasan emas dalam bentuk kalung dan bezel alias frame. “Produk perhiasan Antam siap dipasarkan pada Agustus 2016,” kata Trenggono Sutiyoso, Senior Vice President (SVP) Corporate Secretary Antam.

Masuknya Antam dalam bisnis perhiasan emas jelas bukan ujug-ujug. Sejak tahun lalu emiten bersandi saham ANTM ini melakukan riset tentang perilaku masyarakat kita terhadap perhiasan emas.

Hasilnya: banyak orang Indonesia yang senang memakai perhiasan emas sebagai aksesori dan investasi yang kelak dilepas jika ada kebutuhan mendesak.

Riset internal itu diperkuat hasil survei Thomson Reuters-Gold Fields Mineral Services (GFMS) tahun 2015 yang menyebutkan, permintaan perhiasan emas masih lebih tinggi dibanding koin emas dan emas batangan (bar).

Permintaan perhiasan emas tahun ini bakal tumbuh moderat, melanjutkan tren tahun lalu yang tumbuh 6%. Sedang permintaan koin emas dan emas batangan belum akan kembali ke puncaknya, seperti pada tahun 2013 silam.

Bertolak dari hasil riset tersebut, menurut Trenggono, Antam pun masuk bisnis perhiasan emas. Dengan terjun ke bisnis ini, perusahaan tambang yang berdiri 1968 silam ini ingin memberikan nilai tambah bagi produk emas yang mereka hasilkan selama ini serta melakukan diversifikasi produk.

Produk emas Antam adalah emas batangan, koin dinar dan dirham, serta produk industri seperti palladium. Perusahaan yang memiliki tambang emas di Pongkor, Bogor, dan Cibalung, Pandeglang, ini juga menerima pesanan cincin, koin, dan medali untuk memperingati suatu event  tertentu, misalnya.

“Dengan meluncurkan perhiasan emas, kami ingin memberikan alternatif pilihan kepada konsumen,” ujar Trenggono.

Jasa depositori

Untuk mendesain perhiasan emas, Antam masih menggunakan desainer yang berasal dari internal perusahaan. “Bezel dan kalung yang kami keluarkan bisa dipakai sebagai perhiasan bersama dengan emas batik yang diluncurkan sebelumnya,” ungkap Trenggono.

Info saja, pada Desember 2015 lalu Antam merilis emas bermotif batik. Emas batik merupakan emas batangan yang dicetak dengan motif batik Indonesia.

Ada empat motif batik yang tertoreh di emas batangan besutan Antam: Parang Barong, Sidomukti, Mega Mendung dan Kawung Picis.

Perusahaan yang mengakhiri penambangan di Cikotok, Lebak, awal 2016 ini mengklaim, emas batik banyak dilirik para kolektor dan investor emas, meski harganya lebih mahal ketimbang emas batangan tanpa motif batik.

Ke depan, Trenggono mengatakan, tidak menutup kemungkinan Antam bakal mengeluarkan jenis perhiasan emas lainnya. Untuk pemasarannya, mereka akan menjual emas perhiasan buatannya di Unit Bisnis Pengolahan dan Pemurnian Logam Mulia di Pulogadung, Jakarta, serta jaringan Butik Emas Logam Mulia.

Ada 13 butik yang tersebar di Medan, Palembang, Jakarta, Bandung, Semarang, Yogyakarta, Surabaya, Bali, Balikpapan, Banjarmasin, Makassar.

Tedy Badrujaman, Direktur Utama, menambahkan, pengembangan bisnis emas ke produk perhiasan juga merupakan salah satu inovasi perusahaannya untuk memanfaatkan tren kenaikan harga komoditas ini. “Dengan kontribusi penjualan emas mendekati 80% dari total penjualan kuartal I 2016, komoditas ini memiliki peranan penting untuk terus ditumbuh kembangkan,” ucap dia.

Selama tiga bulan pertama tahun ini, Antam mengantongi pendapatan sebanyak Rp 1,98 triliun. Volume penjualan emas perusahaan yang juga memproduksi perak, nikel, dan bauksit ini di triwulan I 2016 sebesar 2.907 kilogram (kg) dengan nilai mencapai Rp 1,5 triliun.

Inovasi lain Antam di bisnis emas adalah produk jasa depositori logam mulia. Pada April 2016 lalu, mereka menawarkan layanan tersebut yang diberi nama Berencana Aman Kelola Emas, disingkat Brankas. Melalui servis depositori ini, pelanggan bisa melakukan pembelian sekaligus penyimpanan emas, baik dalam jumlah kecil maupun besar, dengan mekanisme penarikan yang fleksibel.

Antam mengembangkan Brankas jadi tiga layanan.

Pertama, Brankas Corporate yang membidik korporasi yang ingin berinvestasi di emas. Emas sebagai salah satu bentuk instrumen investasi fisik yang likuid bisa jadi pilihan utama bagi penyimpanan modal perusahaan.

Selain untuk penyimpanan aset, Brankas Corporate bisa ditujukan untuk simpanan emas bagi pegawai mereka. Para karyawan bisa mengonversikan sebagian gajinya untuk membeli minimum satu gram emas. Emas itu selanjutnya akan disimpan di Antam.

Kedua, Brankas Berzakat yang membidik pelanggan yang pengin menunaikan zakat melalui simpanan emasnya. Antam bekerjasama dengan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) untuk penyalurannya.

Ketiga, Brankas Individu yang menawarkan pembelian minimum satu gram emas hanya dengan biaya keanggotaan mulai dari Rp 25.000 per bulan. Jasa ini menyasar individu yang merencanakan masa depannya dengan emas sebagai salah satu instrumen investasi.

Tambah pendapatan

Juga guna memanfaatkan tren kenaikan harga emas, Antam sedang menjajaki penjualan emas ke luar negeri dengan memanfaatkan skema free trade agreement (FTA) atau perjanjian perdagangan bebas. Negara-negara Asia Timur jadi target. Menurut Tedy, Antam akan memanfaatkan skema FTA yang dimiliki ASEAN untuk masuk ke Asia Timur.

Dengan berbagai inovasi di bisnis emas itu termasuk peluncuran perhiasan, Antam berharap strategi itu akan menambah pendapatan dan keuntungan perusahaan secara keseluruhan. Dan, beberapa inovasi berkelanjutan bisnis emas bakal terus dilakukan untuk mendongkrak pendapatan Antam.

“Melalui produk-produk logam mulia yang telah memiliki sertifikasi London Bullion Market Association (LBMA) sehingga terjamin kemurnian dan kualitasnya, kami yakin bisa meningkatkan bisnis emas Antam ke depannya,” tambah Tedy.

Hanya, tahun ini Antam tidak memasang target muluk. Mereka menargetkan volume penjualan emas sebanyak 10,43 ton atau lebih rendah 26,43% ketimbang pencapaian tahun lalu sebesar 14,17 ton.

Sedang untuk produksi emas, Antam memasang target seberat 2,45 ton. Perinciannya:  dari Tambang Emas Pongkor sebanyak 1,43 ton dan Tambang Emas Cibaliung seberat 1,02 ton.

Kilau emas Antam tampaknya akan menyala terang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×